Hediyana menyoroti persoalan pendidikan politik di tengah masyarakat jelang Pemilu yang sudah sangat bergeser ke arah kepentingan pragmatisme sesaat.
Menurutnya, nilai demokrasi kian terkikis dan menghasilkan politisi karbitan.
“Saat ini bukan lagi keilmuan dan kemampuan dari para kader partai yang ditonjolkan, melainkan para pemilik modal yang lebih dominan untuk bisa merebut suara rakyat,” ujarnya.
Hal ini, menurut dia, tugas Partai Gelora untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat dengan kemampuan dan segala potensi yang dimiliki serta menghindari pragmatisme semata.
“Saya optimis Partai Gelora mampu mewujudkan harapan masyarakat. Dan ini juga bagian dari tugas Gelora agar menghindari pragmatisme dalam Pemilu, agar masyarakat kian cerdas menentukan pilihan para wakilnya nanti. Saya yakin, Pak Mahfudz bisa itu,” paparnya.
Sementara itu, Sekjend Partai Gelora, Mahfudz Siddiq mengaku tersanjung dan bangga diterima langsung Ketua Paguyuban Pasundan Cirebon dalam silaturahmi tersebut.
Mahfudz Siddiq menaruh hormat dan apresiasi atas kiprah Hediyana Yusuf dalam membangun lembaga pendidikan di Cirebon sebagai wujud mencerdaskan generasi masa depan.
Pasalnya, Mahfudz menilai, Hediyana Yusuf sebagai tokoh di Cirebon dalam pengabdiannya di bidang pendidikan sudah tidak perlu diragukan lagi.