SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon bakal mendapat bantuan sebesar Rp5 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan tahap 2 Alun-alun Taman Pataraksa (ATP).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, membenarkan pihaknya akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar sebesar Rp5 miliar yang diperuntukkan untuk pembangunan tahap dua ATP.
“Tahun ini akan ada pembangunan lanjutan untuk ATP dan Pemda mendapatkan sumbangan dari provinsi untuk penyelesaian tahap 2. Kami juga sudah membahas banyak hal dengan Komisi III,” ujar Iwan, usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Jumat, 10 Maret 2023.
Menurut Iwan, besaran anggaran yang diterima pihaknya dari Pemprov Jabar sudah sesuai dengan perhitungan yang dibutuhkan untuk penyelesaian pembangunan ditahap kedua.
“Artinya, tidak perlu disupport anggaran dari APBD Kabupaten Cirebon. Semua dicukupkan dari provinsi,” katanya.
Iwan mengatakan, perhitungan kebutuhan untuk tahap 2 ini sudah final dilakukan Pemprov. Anggaran sebesar Rp5 miliar tersebut dipastikan akan menyelesaikan pembangunan proyek ATP yang masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah.
“Seperti ketersediaan gerbang, galeri dan pekerjaan arsitektur lainnya sebagai sarana penunjang. Saat ini prosesnya sedang dalam tahap administrasi untuk melaksanakan pelelangan pekerjaan,” terangnya.
Setelah selesai proses administrasi, Iwan memastikan, pembangunan lanjutan ATP akan segera dimulai. Sehingga dipastikan taman yang lokasinya tepat berada didepan gedung Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon dan Kantor Bupati Cirebon itu tahun 2023 ini bisa tuntas dan bisa dibuka untuk dimanfaatkan masyarakat.
“Kalau sudah selesai, Kabupaten Cirebon akan memiliki taman yang cukup memadai untuk pengunjung. Bisa juga untuk membuat Kota Sumber saat malam hari, ramai,” ungkap Iwan.
Sebagai informasi, proyek revitalisasi yang telah menghabiskan anggaran provinsi sebesar Rp11 miliar itu sempat mangkrak, kurang lebih satu tahun lamanya. Pembangunannya sempat tersendak karena anggaran pembangunan sempat terpotong karena Covid-19.***