SUARA CIREBON – Industri rotan di Kabupaten Cirebon masih menjadi unggulan dan menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan komoditi industri lainnya.
Bahkan, komoditi rotan masuk ke dalam 10 besar penyumbang ekspor Kabupaten Cirebon.
Analis Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Suherman mengatakan, komoditi rotan berkontribusi terhadap nilai ekspor sebesar US$62,06 juta atau paling besar dibandingkan lainnya.
“Rotan masih menjadi unggulan di Kabupaten Cirebon,” kata Suherman di Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa, 14 Maret 2023.
Menurut Suherman, pasar langganan industri rotan dari Cirebon adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, dan Denmark.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, Indonesia berada diperingkat ketiga negara pengekspor rotan terbesar yakni sebesar 6,11 persen di bawah Tiongkok (45,15 persen) dan Vietnam (12,49 persen).
Sentra penghasil kerajinan rotan Kabupaten Cirebon terpusat di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru atau berjarak 9,1 kilometer dari Kantor Bupati Cirebon, Kecamatan Sumber.
Industri ini tidak hanya dibuat oleh industri besar, melainkan juga oleh industri rumahan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja komoditi industri rotan di Kabupaten Cirebon pada 2022 sebanyak 64.725 orang.
Angka tersebut naik dibandingkan 2021 sebanyak 63.768 orang. Jumlah unit Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon terus bertambah dalam lima tahun terakhir ini.
Tercatat, pada 2019 ada 1.478 unit, 2020 1.480 unit, 2021 1.502 unit, dan 2022 sebanyak 1.525 unit.
Nilai produksi industri rotan dari Kabupaten Cirebon pada 2022 menembus angka Rp2,38 miliar. Angka tersebut terus mengalami kenaikan sejak sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.***