SUARA CIREBON – Dari 412 Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes di Kabupaten Cirebon, ternyata hanya sekitar 100 saja yang pengelolaannya dinyatakan sehat.
Hal ini disampaikan Ketua DPD Forum BUMDes Indonesia Kabupaten Cirebon, Ikfal Alfarizi saat pelantikan pengurus Forum BUMDes di Pendopo Bupati Cirebon, Senin, 20 Maret 2023.
“Yang sehat ini adalah BUMDes yang sudah bisa menghasilkan omset ratusan juta,” kata Ikfal.
Namun, kata dia, di Cirebon belum ada BUMDes yang mencapai omset ratusan seperti BUMDes yang ada di Jawa Timur, Yogyakarta, dan juga Jaw Tengah.
“Dimana BUMDes-nya sudah bisa menghasilkan pemasukan untuk desa dengan jumlah yang fantastis,” ujarnya.
Untuk mencapai omzet yang cukup besar ini, dikatakan Ikfal, banyak yang harus dibenahi dalam pengelolaan BUMDes di Kabupaten Cirebon.
Salah satunya, kata dia, yaitu peningkatan kapasitas tata kola kemajuan BUMDes di Kabupaten Cirebon yang butuh sinergitas dengan pemerintah desa setempat.
“Untuk itu, agenda pelantikan Forum BUMDes Kabupaten Cirebon periode 2022-2027 diisi dengan dialog kemerdekaan, dengan menghadirkan para tokoh nasional,” katanya.
Pengisi dialog kemerdekaan tersebut, Ikfal menerangkan, diiantaranya Komisaris PT POS Indonesia, Staf Khusus Kemendes PDTT, Staf Ahli Kemendes PDTT, Ketua DPN Forum Bumdes Indonesia, dan Direktur Bumdes Kaduela untuk memotivasi para pengurus BUMDes.
Lebih lanjut dikatakan Ikfal, secara nasional semuanya ada program kerjasama dengan BUMDes. Sehingga, pihaknya bisa berkolaborasi agar BUMDes di Kabupaten Cirebon bisa berkembang dan maju.
“Kabupaten Cirebon ada 412 desa. Dibentuknya BUMDes di semua desa karena sebuah tuntutan. Sebab, APBDes yang dicairkan dari Provinsi Jawa Barat harus ada penyertaan pembentukan BUMDes dan badan hukum BUMDes,” jelasnya.
Ikfal menerangkan, dengan terbentuknya Forum BUMDes, program-program dari kementerian desa bisa mampu meningkatkan program-program kerja yang bisa maksimal untuk mengembangkan perekonomian masyarakat desa.
“BUMDes di Kabupaten Cirebon saat ini mulai ditata kembali agar menghasilkan provit. Sebab, pengembangan BUMDes sendiri sejauh ini belum maksimal. Jika dibandingkan dengan BUMDes di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, BUMDesnya mempunyai pendapatan di atas Rp10 miliar,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Ikfal, pendapatan BUMDes di beberapa daerah yang mencapai Rp10 miliar tersebut membuat pemerintah desa setempat tidak melirik lagi dana desa.
Sedangkan BUMDes di Kabupaten Cirebon, sambung Ikfal, sejauh ini yang dinyatakan sehat hanya 100 dari 412 BUMDes.
Sebanyak 100 BUMDes di Kabupaten Cirebon yang dinyatakan sehat tersebut secara administrasi dan pengelolaannya sudah berjalan dengan baik.
Dari 100 BUMDes itu, memiliki potensi yang bervariasi hingga ada yang sudah mendapatkan penghasilan di atas Rp100 juta.
Untuk itu, Ikfal menegaskan, BUMDes di Kabupaten Cirebon saat ini sedang merintis untuk terus berkembang untuk menyamai BUMDes di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogjakarta tersebut.
“Kita iri, ingin seperti mereka. Karena itu, segala sesuatu untuk mendongkrak pendapatan BUMDes akan ditempuh dengan melakukan berbagai inovasi,” tandasnya.***