Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong dalam sambutannya menerangkan, kemudahan yang ditawarkan Simphoni adalah terintregasinya layanan pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Humas (JFPH) ke dalam satu sistem yang sama.
“Upaya ini tidak sekadar melakukan layanan, tetapi melakukan visi dan langkah bersama dalam membina JFPH,” jelasnya.
Menurutnya, dalam mengimbangi perkembangan digitalisasi dan super smart society, inovasi yang berpusat pada teknologi terus dilakukan untuk dapat memudahkan pekerjaan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari maupun di kantor, kita perlu beradaptasi agar pekerjaan yang kompleks menjadi sederhana.
“Tapi saya ingin mengingatkan bahwa kendati sekarang ini kita fokus pada teknologi pembuatan aplikasi, kita harus tetap memusatkan pengembangan teknologi pada kepentingan manusia, bukan untuk teknologi itu sendiri,” ujarnya
Beliau melanjutkan, pemerintah perlu melakukan pengembangan dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Hal ini diperlukan untuk menghasilkan tata kelola pemerintahan yang mendukung pencapaian program dan kebijakan pemerintah sekaligus memberikan kepuasan penerima manfaat pelayanan publik. Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa tugas kita di pemerintahan adalah melayani publik,” paparnya.
Hasyim Gautama (Dirjen IKP) menegaskan, Kementerian Kominfo RI terus berupaya untuk mewujudkan SPBE yang terintegrasi dan efisien untuk mempercepat tugas-tugas pelayanan. Pihaknya menargetkan supaya SPBE bisa menyeluruh pada tahun ini.