SUARA CIREBON – Tifosi atau penggemar sepakbola dunia menunggu ketegasan FIFA memberikan sanksi kepada Israel atas aksi brutal penyerbuan pasukan Israel ke dalam stadion saat laga final Yasser Arafat Cup, Kamis sore waktu Tepi Barat, Palestina.
Insiden aksi brutal berupa penyerbuan pasukan Israel ke stadion Palestina hanya selang sehari setelah FIFA membatalkan tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 pada Rabu malam, 29 Maret 2023.
Penggemar sepakbola atau tifosi dunia sedang menunggu ketegasan FIFA menegakan statutanya terhadap aksi brutal atau pelanggaran berat penyerbuan pasukan israel ke stadion Palestina saat laga final Yasser Arafat Cup berlangsung.
Akibat aksi brutal dan penyerbuan itu, sejumlah orang luka-luka, termasuk wanita dan anak-anak yang menjadi suporter tim. Pasukan Israel menyerbu, merangsek masuk ke stadion dan menembakan gas air mata.
Sejumlah suporter, termasuk pemain bola drai tim yang masuk final laga Yasser Arafat Cup juga ikut terluka setelah pasukan Israel melakukan aksi brutal menyerbu dan menembakan gas air mata di dalam stadion.
Palestina Football melaporkan, pasukan Israel menyerbu Stadion Faisal Al Hussani, Al Ram, Palestina di babak pertama laga final Yasser Arafat Cup.
Final Yasser Arafar Cup mempertemukan tim finalis, Balata FC Vs Jabal Al Mukaber pada Jumat sore, 31 Maret 2023.
Football Palestine menyatakan, tidak ada korban jiwa dan tidak banyak korban karena kebetulan final Yasser Arafat Cup tidak dihadiri banyak penonton.
Namun bila penyerbuan pasukan Israel itu terjadi pada laga final Timnas Palestina, penyerbuan pasukan Israelk dipastikan akan menimbulkan banyak korban jiwa.
“Seandainya penyerbuan itu terjadi saat tim nasional berlaga, akan ada banyak kematian. Sebab stadion selalu dipenuhi suporter, bisa melebihi kapasitas,” tutur Football Palestine.
Inside World Football mengecam keras aksi brutal pasukan Israel. Penyerbuan itu menunjukan bahwa Israel bukan negara yang baik dalam menghormati sepakbola.
Insiden aksi brutal pasukan Israel ini seketika dikaitkan dengan sikap FIFA yang sehari sebelumnya membatalkan status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U20 karena adanya penolakan kehadiran Timnas Israel.
Sejauh ini FIFA belum berkomentar atas aksi brutal penyerbuan pasukan Israel ke dalam stadion saat laga final Yasser Arafat Cup berlangsung.
Laga sendiri akhirnya dihentikan karena tidak saja suporter, banyak juga pemain yang terluka akibat tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun penonton dan lapangan.
Israel juga belum mengeluarkan pernyataan resmi atas insiden penyerbuan pasukannya ke dalam stadion di Tepi Barat, Palestina.
Selain mengaitkan dengan pembatalan FIFA atas status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, Inside World Football juga mengaitkan sikap tegas FIFA kepada Rusia karena invasi pasukannya ke Ukraina.
FIFA dituding menggunakan standar ganda. Apa yang dilakukan pasukan Israel sangat jelas, menginvasi permainan sepakbola dengan kekuatan militer.***