SUARA CIREBON – Media berpengaruh di Inggris, The Guardian membuat laporan dan ulasan menarik terkait sikap FIFA yang membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
The Guardian menyinggu betapa lemahnya struktur organisasi dan kepemimpinan di FIFA yang dianggap sebagai pemilik otoritas tertinggi atas seluruh olahraga umat sejagad sepakbola.
Dalam laporannya, The Guardian mempertanyakan pembatalan FIFA untuk status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 hanya berdasarkan surat penolakan seorang gubernur.
“Bagaimana mungkin, FIFA yang sangat otoritatif, membatalkan Piala Dunia U20 hanya berdasarkan surat penolakan seorang gubernur,” tutur Guardian seperti dikutip CirebonRaya, Senin, 3 April 2023.
Di sisi lain, Presiden Indonesia yang memiliki kewenangan jauh lebih besar dibandingkan gubernur, justru menjamin seluruh peserta bisa bermain di Piala Dunia U20, termasuk Timnas Israel yang ditolak oleh sejumlah kelompok.
The Guardian mengungkapkan isi surat penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel dari Gubernur Bali, I Wayan Koster.
I Wayan Koster menolak kehadiran Timnas Israel bermain di Bali. The Guardian menyinggung Bali dihuni masyarakat yang mayoritas beragama Hindu.
Masyarakat Hindu Bali dikenal di seluruh dunia sangat toleran terhadap turis mancanegara dan tidak memiliki relasi sejarah spesifik dengan Israel.
“Bagaimana mungkin protes seorang Gubernur Bali bisa mengakhiri mimpi Piala Dunia U20 di Indonesia,” tulis The Guardian dengan nada ragu.
The Guardian juga menyebut Indoensia sebagai negara penggila bola dengan suporter yang sangat militan dan dinamis.
Tidak seharusnya, FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia U20 yang digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023 mendatang.
The Guardian menilai apa yang dilakukan FIFA tidak seharusnya terjadi. Apalagi Presiden Jokowi dengan tegas mengungkapkan tidak akan mencampurkan sepakbola dengan politik.
Paling penting, menurut The Guardian, Presiden Jokowi menjamin keamanan seluruh peserta untuk bertanding di Piala Dunia U20, termasuk Timnas Israel.
Presiden Jokowi, menurut The Guardian, jauh lebih memiliki otoritas kebijakan negara Indonesia, dibandingkan seorang gubernur.
“Mengapa FIFA mengambil keputusan atas dasar surat gubernur disaat presidennya menjamin keamanan seluruh peserta termasuk Timnas Israel,” tutur The Guardian.
The Guardian juga menyinggung FIFA telah menguburkan impian bagi negara dengan penggemar sepakbola besar di dunia.
“Indonesia bermimpi Piala Dunia U20 ini sebagai ajang internasional mereka di tingkat sepakbola dunia. FIFA menguburkannya,” tutur The Guardian yang meragukan alasan FIFA jika dikaitkan dengan penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster.***