SUARA CIREBON – Sebanyak 34 pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) PKB se-Kabupaten Cirebon, mengancam akan mendatangi DPP PKB terkait pergantian ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon dari R Hasan Basori (RHB) ke H Jamil Abdul Latief, akhir pekan silam.
Ketua DPAC PKB Kecamatan Gegesik, Yusuf Ali mengatakan, ia dan puluhan pengurus DPAC lainnya meragukan kepemimpinan H Jamil Abdul Latief sebagai ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon.
“Kami bersama 33 DPAC PKB lainnya memiliki pandangan dan sikap yang sama terkait dinamika yang terjadi di internal partai. Dan setelah terjadinya rapat pleno pergantian ketua DPC PKB dari RHB ke Jamil Abdul Latief, maka saat itu juga terjadi gejolak di internal PKB Kabupaten Cirebon,” ujar Yusuf Ali, Rabu, 5 April 2023.
Yusuf Ali mengakui dinamika yang terjadi di partainya sebagai hal yang wajar di dunia politik. Namun pergantian pimpinan di saat menghadapi pemilu, dinilai sebagai sesuatu yang sungguh memprihatinkan.
Terlebih, dalam rapat pleno pergantian ketua DPC PKB tersebut, tidak di hadiri DPP dan DPW, sehingga menjadi janggal serta tidak ada penjelasan tentang penyebab terjadinya pergantian ketua DPC.
“Ini terkesan dipaksakan dan membuat orang takut masuk ke PKB karena pola organisasi yang saling sikut dan hanya menjadi kepentingan kelompok atau orang tertentu saja. Saya juga sebagai pengurus DPAC sangat menghormati keputusan DPP PKB, tapi adanya keputusan DPP yang tanpa ada alasan tiba-tiba mengganti RHB, membuat kaget dan menjadi gaduh di internal partai. Atas dinamika tersebut, kami merasa program yang telah tertata dengan baik menjadi rusak,” terangnya.
Yusuf mengaku, dirinya dan banyak DPAC lain tidak mengenal secara detail Jamil Abdul Latief. Namun yang ia tahu, Jamil pernah menjadi caleg PKB pada Pemilu 2019 namun gagal menjadi anggota legislatif, sebab hanya memperoleh 2.305 suara saja.
“Artinya, sesuatu yang tidak mungkin Jamil Abdul Latief mampu menakhodai PKB Kabupaten Cirebon yang demikian besar, sementara untuk memenangkan sendiri saja di Pileg 2019 tidak mampu. Sehingga kami pesimistis terhadap kemampuan Jamil mengelola PKB Kabupaten Cirebon dengan waktu dan kemampuan yang sangat sedikit,” kata Yusuf.
Hal sama disampaikan Ketua DPAC PKB Kecamatan Losari, Asrori. Pihaknya sangat terkejut ketika mengetahui adanya pergantian ketua DPC PKB.
Sebab, selama ini sebagai ketua DPC, RHB sangat dekat dengan kepengurusan bawah baik tingkat DPAC maupun tingkat DPARt.
Bahkan, instruksi dan program dari DPW dan DPP selalu dikomunikasikan dan dikerjakan bersama. Apalagi pergantian ketua yang dilakukan tanpa adanya alasan yang jelas.
“Maka kami dari pengurus DPAC Losari bersama 33 DPAC lainnya akan bergerak ke DPW mempertanyakan dasar pergantian ketua Kang Hasan Basori,” kata Asrori.
Ia pun mengaku, secara pribadi dirinya tidak paham dengan sosok Jamil. Baik secara personal ataupun terkait prestasi yang dicapainya.
Namun secara pribadi, dirinya tidak ada masalah dengannya, dan menghormati yang bersangkutan. Hanya saja untuk saat ini kurang tepat untuk melakukan pergantian ketua DPC PKB.
Para kader di bawah pun, kata dia, sudah banyak yang mengancam untuk tidak mau berjuang di 2024 jika bukan RHB yang memimpin DPC PKB.
“Mereka yang di bawah setelah saya tanyakan, ogah ikut berjuang bahkan mereka mengancam lihat saja nanti di 2024,” kata Asrori.
Menurutnya, pergantian ketua DPC PKB jelas membuat gaduh kader PKB di Kabupaten Cirebon. Hal itu sangat disayangkan, di saat partai lain berusaha menjaga kondusivitas dan soliditas kader, tapi partainya malah mengganti nakhodanya.
“Apalagi yang menggantikannya sekarang belum teruji,” katanya.
Sebagai kader PKB, dirinya berharap kepada DPW dan DPP PKB mempertimbangkan ulang keputusan yang telah dikeluarkan.
Pihaknya meminta RHB dikembalikan sebagai ketua DPC PKB, mengingat apa yang telah dilakukan sangat memungkinkan sekali kemenangan di pileg dan pilkada 2024.
“Hampir seluruh DPAC telah terbentuk dan sangat solid. Persiapan merekrut bacaleg juga maksimal. Kenapa harus ada pertaruhan dengan perubahan mendadak seperti ini? Ini mau membangun apa mau merusak partai?” pungkasnya.***