SUARA CIREBON – Terminal Tipe A Harjamukti, Kota Cirebon, menyiapkan 250 bus untuk melayani penumpang ke berbagai daerah saat arus mudik Lebaran 2023 ini.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal A Harjamukti, Imam Bukhori mengatakan, 250 bus yang disiapkan tersebut terdiri atas 150 bus regular dan 100 bus cadangan. Menurut Iman, ke-250 bus tersebut, siap melayani penumpang dari Cirebon ke berbagai tujuan di Pulau Jawa serta sebaliknya.
Diakui Iman, lonjakan penumpang biasanya mulai terjadi seminggu jelang arus mudik Lebaran. Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan antisipasi jauh hari sebelumnya, termasuk memastikan kelaikan armada bus angkutan Lebaran.
“Langkah antisipasi tetap kami lakukan. Sebab itu bagian dari memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Imam, Rabu, 5 April 2023.
Menurut Imam, armada bus yang ada siap melayani penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) ke berbagai tujuan baik ke Jakarta maupun ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dari total ini belum termasuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP),” katanya.
Selain mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik, pihaknya juga menyiagakan personel pada arus balik Lebaran 2023 nanti.
“Lonjakan penumpang pada masa angkutan lebaran puncaknya biasa terjadi dua hari sebelum Lebaran. Sementara untuk arus balik, lonjakan terjadi tiga hari setelah Lebaran,” ujarnya.
Selain kelaikan bus angkutan Lebaran, pihaknya juga akan memastikan sopir dalam kondisi fit dan tidak dalam pengaruh miras atau narkoba saat arus mudik dan balik nanti.
“Kami antisipasi semua agar masyarakat yang akan mudik aman dan selamat sampai kota tujuan,” pungkasnya.
Sebelumnya, saat melakukan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (ramchek) di Terminal Tipe A Harjamukti, akhir pekan lalu, Sekda Kota Cirebon, H Agus Mulyadi mengatakan, Pemkot akan menerjunkan personel dari Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai H-10 hingga H+10 untuk ditempatkan di terminal guna memeriksa kesehatan kru bus. “Keberadaan personel kesehatan juga untuk memastikan sopir dan kru bebas dari narkoba dan obat-obatan terlarang. Ini penting untuk keselamatan penumpan yang mereka bawa,” kata Agus. ***