SUARA CIREBON – Masyarakat pecinta sepakbola Tanah Air plong. Bisa bernafas lega setelah terbebas dari sanksi berat FIFA.
Ancaman banned atau larangan dari FIFA tak menjadi kenyataan. Indonesia hanya dikenai sanksi ringan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebutnya, Indonesia hanya terkena kartu kuning (sanksi ringan), bukan kartu merah (sanksi berat, banned) FIFA.
“Alhamdulillah, kita hanya terkena kartu kuning. Bukan kartu merah dari FIFA,”tutur Erick Thohir.
FIFA sudah membuat keputusan memberi sanksi ringan atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 karena sebab politik penolakan Timnas Israel.
Sanksi ringan itu berupa sanksi administratif. FIFA membekukan dana FIFA Forward 3.0 ke PSSI selama sanksi berlangsung.
Apa yang dimaksud FIFA Forward 3.0. Ini adalah program terbaru FIFA untuk seluruh asosiasi sepakbola anggota FIFA yang berlaku Januari 2023.
Melalui dana Forward 3.0, asosiasi sepakbola anggota FIFA di seluruh dunia akan memperoleh suntikan dana sebesar 9,3 juta Dolar AS atau setara Rp140 miliar untuk pengembangan sepakbola dunia.
Dana Forward 3.0 FIFA untuk dana operasional, proyek spesifik untuk pengembagan sepakbola di tiap asosiasi serta keperluan untuk perlengkapan kebutuhan asosiasi atau federasi sepakbola anggota FIFA.
“FIFA membekukan dana Forward 3.0 ke PSSI. Namun ini juga akan direview oleh FIFA setelah melihat keseriusan Indonesia dalam transformasi sepakbola nasional,”tutur Erick Thohir.
Sanksi FIFA ini cukup melegakan. Sebab sepakbola Indonesia tidak dikucilkan dunia internasional, dan seluruh turnamen nasional maupun internasional tetap diakui FIFA.
“Seluruh turnamen sepakbola nasional maupun kepesertaan Indonesia di turnamen internasional tetap berjalan. Dalam waktu dekat, kita menyiapkan agenda untuk Sea Games,” tutur Erick Thohir.***