SUARA CIREBON – Pasar tumpah Tegalgubug yang berada di jalur Pantura Arjawinangun Kabupaten Cirebon menjadi salah satu titik kemacetan setiap tiba musim mudik lebaran.
Kemacetan tersebut disebabkan banyaknya pedagang kaki lima yang membuka lapak dagangannya di isi bahu jalan.
Sehingga, hal itu membuat arus lalulintas di sekitar pasar sandang Tegalgubug menjadi tersendat dan terjadi kemacetan parah.
Untuk menghadapi arus mudik 2023, para pedagang Pasar Tegalgubung pun dilarang berjualan di bahu jalan.
Larangan tersebut akan diterapkan pada Sabtu, 15 April 2023 mendatang.
Pasalnya, padatnya aktivitas pasar mendekati hari raya yang membuat banyak warga berburu baju lebaran di Pasar Tegalgubug ini akan memperparah kemacetan arus lalulintas di wilayah setempat.
Selain itu, banyak juga kendaraan umum di jalan Pasar Tegalgubug, baik menaikan penumpang, menurunkan penumpang maupun barang, serta warga menyerbang hilir mudik untuk memburu kebutuhan sandang.
Seorang pedagang di Pasar Tegalgubug, Usriyah (45) mengaku, dirinya berjualan di bahu jalan lantaran di dalam pasar sudah penuh dan tidak mempunyai kios.
“Karena di dalam penuh terus jauh makanya jualan di sini,” kata pedagang pakaian ini.
Seperti diketahui, keberadaan pasar tumpah di sepanjang jalur pantura Kabupaten Cirebon menjadi salah satu pemicu kemacetan, khususnya di musim mudik lebaran.
Hal itu salah satunya disebabkan karena para pedagang berjualan hingga ke bahu jalan.
Seperti diketahui, jalur pantura Kabupaten Cirebon memiliki tiga pasar tumpah yang kerap menjadi pemicu kemacetan setiap musim mudik lebaran.
Ketiga pasar tersebut yaitu, Pasar Tegalgubug, Pasar Pasalaran Weru, dan Pasar Gebang.***