SUARA CIREBON – Konflik internal di tubuh PKB Kabupaten Cirebon imbas pencopotan Hasan Basori kian hari makin memanas.
Pernyataan kader senior sekaligus deklarator PKB Kabupaten Cirebon, Oscar Faisal yang menuding biang keladi kisruh PKB Kabupaten Cirebon karena adanya campur tangan dari Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Dukupuntang, KH Imam Jazuli, dibantah kader senior PKB Kabupaten Cirebon, Nuroji Junaedi.
Nuroji mengaku sangat menyayangkan pernyataan Oscar Faisal atau yang akrab dipanggil Abah Odo tersebut.
“Karena, apa yang dituduhkan Abah Odo tidaklah benar. KH Imam Jazuli bukanlah perusak tatanan PKB Cirebon, melainkan dia berkontribusi besar terhadap partai,” ujar Nuroji kepada awak media, Rabu, 12 April 2023.
Dikatakan Nuroji, Abah Odo tidak bisa menuduh orang per orang seperti itu. Ia mengaku sangat menyangkut pernyataan tersebut.
“Saya sangat tidak setuju konflik semacam ini karena dipicu oleh tokoh pesantren yang dalam ini Kiai Imam Jazuli. Sosok Kiai Imam Jazuli yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia itu sebagai motivator dan banyak memberikan kontribusi pemikirannya terhadap PKB,” katanya.
Nuroji menyebut, apa yang dituduhkan Abah Odo sangat tidak benar. Apalagi dirinya sudah mencari informasi ke DPP PKB terkait pergantian R Hasan Basori (RHB).
“Dan terus terang saja ini yang kemudian saya ingin berbalik. Karena setelah saya komunikasi dengan orang DPP, itu jelas alasan pergantiannya, sehingga saya bisa menerima dan memang rasional,” katanya.
Namun, lanjut Nuroji, yang sangat disayangkan, ketika pergantian itu, di tingkat DPC PKB Kabupaten Cirebonnya tidak mampu memberikan alasan-alasan atau tidak menyosialisasikan alasan-alasan pergantian tersebut ke publik maupun ke para kader atau pengurus PKB.
“Yang disayangkan kenapa tidak dijelaskan secara terang benderang sehingga semua pihak memahami dan mengerti, sehingga imbasnya berkembang fitnah atau menuduh tokoh besar pesantren seperti itu,” ungkap Nuroji.
Ia pun enggan membeberkan alasan-alasan pergantian RHB yang telah disampaikan DPP PKB. Karena, lanjut dia, dirinya bukan pengurus PKB, tapi hanya sebatas warga PKB. Yang jika harus menjelaskan apa yang disampaikan DPP, tentunya bukan ranah dia.
“Tentu kalau bisa jujur, RHB lah yang harusnya bisa memberikan alasan. Kenapa DPP melakukan pergantian. Karena ternyata DPW dan DPP PKB telah menyelesaikan tahapan-tahapan terhadap pergantian RHB,” katanya.
Bahkan, kata dia, tahapan terakhir, dari DPP PKB mengultimatum RHB dan memberikan batas waktu agar RHB menyelesaikan hal yang menjadi alasan DPP sehingga terjadi pergantian posisi RHB dari Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon.
“Terakhir ada semacam ultimatum, apabila ini, maka ini. Dan telah diberi batas waktu, apabila tidak selesai, maka sanksinya akan dilakukan pergantian dan lain sebagainya. Itu yang bisa menjelaskan secara rinci alasan-alasannya adalah RHB-nya sendiri,” kata Nuroji.***