SUARA CIREBON- Warga Kabupaten Cirebon harap waspada. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled, sebuah rumah sakit daerah yang berada di wilayan timur, mencatat ada lonjakan pasien Covid 19.
Informasi yang diperoleh, Minggu (7/5/2023), diduga, pasien Covid 19 yang kini dirawat di bangsa khusus di RSUD Waled itu merupakan terpapar varian Omicron.
Sebelumnya Direktur RSUD Waled, dr M Luthfi, Sp, Pd, MMRS, membenarkan rumah sakitnya tengah menangani 19 pasein Covid 19.
Tercatat ada 13 pasien Covid 19 yang kini menjalani perawatan di bangsa khusus di RS yang dipimpinnya, kesemuanya warga sejumlah kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Sebanyak 13 pasien tadi, berstatus positif Covid 19. Namun diduga pasien tadi terpapar Covid 19 dari varian Omicron.
“Dugaannya varian omicron. Kami tempatkan di bangsal perawatan khusus pasiem Covid 19,” tutur Luthfi.
Dijelaskan, penigkatan pasien Covid 19 ini terjadi setelah libur lebaran. Sebelum lebaran, sejak Covid 19 melandai, pasien di bangsal khusus itu nol.
“Tadinya nol. Ini berlangsung berbulan-bulan setelah Covid 19 melanda. Namun setelah lebaran, kami mencatat ada 13 pasien,” tutur Lutfhi.
Hingga kini, 13 pasien itu dalam perawatan khusus. Prosedur penanganan pasien Covid 19 juga diberlakukan.
Dari 13 pasien tersebut, sejauh pengamatan, bergejala klinis ringan. RS Waled terus memantau perkembangannya.
Lebih jauh, Lutfhi meminta masyarakat mulai waspada. Kembali mengingatkan soal protokol kesehatan (prokes).
“Kami mengingatkan kembali soal prokes. Terutama menggunakan masker di tempat umum. Jangan sampai lengah lagi,” tutur Lutfhi.
Lutfhi juga sudah melaporkan munculnya 13 pasien dengan positif Covid 19 ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon.
“Kami sudah melaporkan adanya pasien Covid 19. Ini agar ada kewaspadaan lagi di masyarakat. Kembali memakai masker di tempat umum,” tutur Lutfhi.
Munculnya lagi pasien Covid 19 di Kabupaten Cirebon, justru saat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Healt Organization) mengumumkan kalau pandemi global Covid 19 berakhir.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencabut status oandemi global Covid 19 pada Jumat, 5 Mei 2023.
Setelah tiga tahun berlalu, pandemi global Coivid 19 telah menewaskan 6,7 juta jiwa di seluruh dunia, dan memporak-porandakan ekonomi global.
“Kami sudah konsultasi 15 kali dengan Komite Darurat. Sampai akhirnya kami membuat keputusan mencabut statud pandemi global Covid 19,” tutur Adhanom dalam siaran globalnya.***