SUARA CIREBON – Kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan pasca-libur Lebaran 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Sartono mengatakan, pihaknya menerima laporan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang ditangani sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cirebon.
Padahal, lanjut Sartono, beberapa bulan sebelum Lebaran, sejumlah rumah sakit bahkan tidak lagi melaporkan adanya kasus Covid-19 yang mereka tangani.
Menurutnya, peningkatan kasus yang cukup banyak itu, merupakan hasil dari testing yang dilakukan rumah sakit, karena adanya warga yang mengeluh dengan gejala-gejala Covid-19.
“Kasus Covid-19 kembali meningkat, dimana setelah Lebaran ada 44 kasus ditemukan setelah warga melakukan pemeriksaan di sejumlah rumah sakit, karena mengalami gejala seperti batuk dan pilek, totalnya ada 82 kasus aktif,” kata Sartono, Sabtu, 6 Mei 2023.
Menurut Sartono, untuk mencegah kasus Covid-19 makin meluas, pihaknya tidak bosan mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan cara menjaga kebersihan degan mencuci tangan, mengurangi kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga daya tahan tubuh dengan minum vitamin, olahraga dan vaksin.
“Untuk vaksin saat ini kami (Dinkes Kab. Cirebon, red) masih menunggu kiriman vaksin Covid-19 dari pemerintah, karena saat ini stok sudah kosong,” ujarnya.
Vaksin Covid-19 yang saat ini kosong tersebut meliputi vaksin dosis pertama, kedua, maupun penguat (booster). Menurut Sartono, di fasilitas kesehatan (faskes) yang ada, vaksin Covid-19 kini tengah kosong.
Karenanya, Dinkes belum dapat melanjutkan vaksinasi terutama untuk vaksin penguat.
“Layanan vaksinasi dosis penguat belum dibuka kembali, kami masih menunggu kedatangan vaksin,” ujar Sartono.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled merawat 13 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19, paasca-Lebaran 2023 ini. Belasan orang itu diduga terpapar Covid-19 varian baru yang merupakan varian Omicron yang bermutasi.
Mereka diduga terpapar saat berinteraksi dengan banyak orang, baik saat perjalanan mudik, belanja keperluan Lebaran hingga perjalanan wisata saat libur Idul Fitri.
Direktur RSUD Waled, dr M Luthfi, Sp. Pd, membenarkan rumah sakitnya tengah menangani 19 pasein Covid-19. Pasien-pasien tersebut, merupakan warga yang mengeluhkan gejala Covid-19 sehingga dilakukan pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan positif.
“Dari 19 pasien, ada 13 pasien Covid-19 yang kini menjalani perawatan di bangsal khusus. Semua kasus itu terjadi setelah Lebaran. Mereka warga dari sejumlah kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon,” kata Luthfi.
Padahal, imbuh Luthfi, sebelum Lebaran, rumah sakitnya telah cukup lama tidak menangani pasien terpapar Covid-19.
“Sudah berbulan-bulan setelah Covid 19 melandai, RSUD Waled tidak menangani pasien Covid-19. Namun setelah Lebaran, kami mencatat ada 13 pasien,” tutur Lutfhi.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 per Rabu (3/5/2023) tercatat sebanyak 2.647 kasus dan 25 kematian. Peningkatan kasus Covid-19 terjadi setelah libur Lebaran 2023.
Kemenkes mensinyaluir, kasus Covid-19 yang saat ini meningkat, merupakan virus corona subvarian baru, XBB 1.15 atau Kraken dan XBB.1.16 atau Arcturus.
Diketahui, varian baru virus corona Kraken dan Arcturus berpotensi menginfeksi kelompok-kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia), orang dengan komorbid atau penyakit bawaan, anak-anak, hingga petugas pelayan publik.
Mutasi Covid-19 juga disebut berpeluang meningkatkan reinfeksi atau infeksi ulang ke individu yang sebelumnya sudah pernah divaksin.
Arcturus atau varian XBB 1.16 telah terdeteksi di Indonesia dan ditemukan di DKI Jakarta pada akhir Maret 2023.
Namun masyarakat bisa melakukan pencegahan agar tidak tertular oleh Covid dengan cara menjaga kebersihan degan mencuci tangan, mengurangi kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak, makan makanan yang matang atau tidak mentah, dan tentunya dengan menjaga daya tahan tubuh dengan minum vitamin, olahraga dan vaksin.***