SUARA CIREBON – Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, HR Agung Laksono menargetkan kemenangan 50 persen untuk Partai Golkar pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu dimaksudkan agar ke depan Partai Golkar bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil sendiri.
Hal itu disampaikan Agung Laksono saat menghadiri halal bihalal dan silaturahmi Partai Golkar, di salah satu hotel di kawasan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu, 6 Mei 2023.
“Setiap Pemilu ada target . Target kita kan memperoleh suara di atas 50 persen sehingga di lima tahun akan datang Partai Golkar bisa mempunyai tiket sendiri untuk mengusung pasangan capres dan cawapres,” kata Agung Laksono.
Sementara mengenai arah politik Partai Golkar pada Pilpres 2024 nanti, pria yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengatakan, Golkar akan bersikap fleksibel.
Namun, imbuh Agung, hasil Musyawarah Nasional (Munas) sebagai forum tertinggi di Partai Golkar dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar tetap mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
“Fleksibilitas diperlukan dalam politik. Karena dalam politik, partai politik (parpol) tidak boleh bersikap kaku dalam mengimbangi perkembangan dan situasi,” ujarnya.
Agung Laksono meyakini Golkar akan mempunyai calon baik calon Presiden maupun calon Wakil Presiden yang akan diusung, sebelum berakhirnya waktu pendaftaran yang ditetapkan KPU.
“Golkar saat ini terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik, seperti halnya dengan Partai Demokrat yang belum lama ini dilakukan pertemuan. Meski sudah tergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), hal ini tidak membuat Golkar menutup diri dengan partai lain,” ujarnya.
Dalam prosesnya, dirinya mempercayakan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menindaklanjuti.
“Kita berikan kebebasan, yang penting beliau (Airlangga) masuk dalam salah satu dari boks tersebut,” ungkap Agung.
Bahkan, imbuh Agung, tidak menutup kemungkinan Golkar akan bergabung dengan Koalisi Perubahan yang didalamnya terdapat sejumlah partai besar seperti Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS.
“Kita saling menjajaki, kita tidak hanya memikirkan pasangannya saja. Tapi memikirkan nanti terbentuknya pasca-pemilu, pasca-pilpres, bagaimana pemerintahan ke depan yang mampu dan kuat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sejumlah partai politik sudah membentuk koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Beberapa di antaranya, sudah mengumumkan calon presiden yang akan diusung, sementara sebagian lagi masih terus melakukan lobi.
Koalisi yang telah mengumumkan calon presiden adalah Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai NasDem, Demokrat dan PKS yang sepakat mengusung Anies Baswedan.
Selanjutnya ada Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri atas Golkar, PPP dan PAN. Meski koalisi ini intens menjalin pertemuan, namun belakangan PPP menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres Pemilu 2024.
Lalu ada koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digawangi Gerindra dan PKB. Sebagai partai pemenang kedua, Gerindra telah menyatakan akan kembali mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Dan terakhir, partai pemenang pemilu 2019, PDI Perjuangan telah mengumumkan akan mengusung kader mereka, Ganjar Pranowo sebagai Capres Pemilu 2024.***