SUARA CIREBON – Alokasi anggaran yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon untuk perbaikan jalan di tahun 2023 ini mengalami penurunan.
Hal itu disebabkan anggaran perbaikan tersebut tidak tersupport oleh APBD provinsi maupun APBN.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon, Tomy Hendrawan menyampaikan, tidak adaya support dari APBD provinsi maupun APBN membuat DPUTR Kabupaten Cirebon hanya bisa merekonstruksi ruas jalan sepanjang 48 kilometer saja di tahun 2023 ini.
Selain itu, untuk pemeliharaan berkala hanya bisa dilaksakan sepanjang 25 kilometer dan pemeliharaan rutin sepanjang 122 kilometer saja.
Anggaran yang ada tersebut, menurut Tomy, tentu masih jauh dari kata cukup.
Pasalnya, anggaran Rp.2,3 miliar untuk pemeliharaan rutin ruas jalan sepanjang1240,3 kilometer, nilainya masih sangat kecil.
Idealnya, pemeliharaan rutin dengan panjang 1240,3 kilometer dibutuhkan anggaran sebesar Rp.26 miliar.
Namun hingga saat ini, DPUTR sudah melakukan pengadaan barang dan jasa untuk pengadaan aspal pada bulan Maret 2023 lalu.
Anggaran sebesar Rp.549 juta sudah digunakan untuk membeli aspal secara e-katalog sebanyak 230 drum aspal. Kemudian, dipergunakan untuk pengadaan material untuk 48 ruas jalan yang ada di kabupaten Cirebon.
“Sampai dengan libur cuti bersama, Alhamdulillah DPUTR sudah menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan 48 ruas jalan sepanjang 162 kilometer dari 1.240,3 kilometer yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Tomy, Selasa, 9 Mei 2023.
Ia menjelaskan, kegiatan lainnya sampai dengan tanggal 8 Mei 2023, pihaknya mulai melakukan pengadaan barang dan jasa sebanyak 31 paket kegiatan yang tersebar di 31 ruas jalan yang ada di kabupaten Cirebon.
“Hari ini sedang masa sanggah. Setelahnya sesuai jadwal UKPBJ, mudah-mudahan bisa berkontrak tanggal 12 -15 Mei (2023). Setelah itu, baru kita bisa melakukan pelaksanaan pematokan sesuai dengan perencanaan yang ada,” ujar Tomy.
Dari 31 paket tersebut, 3 ruas jalan diantaranya merupakan ruas jalan yang signifikan dan strategis. Yakni, pekerjaan di ruas jalan Tegalsari-Lemahtamba atau Kigede Cangkring.
Di ruas jalan tersebut, ada dua pekerjaan ruas jalan dari mulai Ponpes Abu Mansur hingga rel kereta api dengan panjang kurang lebih 890 meter. Kemudian titik selanjutnya di akhir kegiatan, menuju ke jembatan menuju pagar toya.
Ruas jalan selanjutrnya, sambung Tomy, adalah ruas jalan Pabuaran-Jatiseeng dengan alokasi anggaran Rp5,3 miliar dengan pekerjaan rigit beton dan hotmix.
Kemudian yang ketiga, ruas jalan Sindanglaut-Pabuaran. Di ruas jalan tersebut, ada dua titik pekerjaan yaitu di Desa Cikulak dan Cisaat.
“Mudah-mudahan dengan alokasi anggaran tersebut bisa mengurangi tingkat kerusakan yang ada di Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Selain ketiga ruas jalan strategis, di Kecamatan Plered juga ada pekerjaan hotmix dan beton untuk penunjang kawasan wisata, tepatnya lanjutan pekerjaan tahun kemarin, yaitu ruas jalan Weru-Sarabau sampai batas Panembahan.
“Kemudian kawasan batik Trusmi yang menuju ke arah pengujian kendaraan bermotor dan peningkatan jalan di ruas jalan KH Abas,” paparnya.***