SUARA CIREBON – Mahasiswa tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cirebon Indonesia (IMCI) berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon di Sumber, Selasa 9 Mei 2023.
Mahasiswa IMCI memprotes jalan-jalan rusak yang ada di daerahnya. Aksi protes ditunbjukan dengan sholat mayit.
Selain spanduk dan poster, mahasiswa IMCI juga mengusung keranda mayat. Mereka menggelar aksi teatrikal sholat mayit sebagai simbol matinya pembangunan di Kabupaten Cirebon.
Mahasiswa IMCI menuntut Bupati H Imron Rosyadi untuk segera memperbaiki jalan-jalan rusak di seluruh wilayah Cirebon.
Menurut para mahasiswa IMCI, jalan yang rusak di berbagai tempat tidak hanya dikeluhkan masyarakat, tetapi sudah sampai pada keresahan.
Dalam aksinya, melalui pernyataan tertulis, mahasiswa mengancam akan melaporkan ke pengadilan dan Ombudsman untuk kasus jalan rusak di daerahnya.
Mahasiswa mengancam, jika dalam tujuh hari tidak direspon, akan mengirim surat ke pengadilan dan Ombudsman soal tidak berjalannya pembangunan.
“Aksi ini juga refleksi atas pembangunan di Kabupaten Cirebon yang mandeg. Ini masukan agar ke depan Cirebon lebih baik lagi,” tutur Rizki Akbarianto, Ketua Umum IMCI.
Mahasiswa berorasi mengritik lambatnya pembangunan di Kabupaten Cirebon. Menuntut Bupati Imron Rosyadi segera bertindak mengatasi keluhan dan keresahan masyarakat.
Dalam aksi itu, sejumlah kebijakan juga mendapat sorotan dari mahasiswa. Diantaranya soal lambatnya respon Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terhadap soal keluhan jalan rusak.
“Ini PUPR lambat merespon, sehingga kerusakan jalan makin banyak dan meluas,” tutur Rizki.
Mahasiswa juga mempersoalkan praktek penambangan galian C yang merusak lingkungan hidup. Termasuk menyinggung soal masih tingginya angka kemiskinan di daerahnya.***