SUARA CIREBON– Pertanian merupakan sektor perekonomian yang tangguh meskipun diterpa berbagai krisis.
Bukti ketangguhan sektor pertanian adalah ketika Indonesia dilanda wabah Covid-19.
Saat pandemi Covid-19 melanda hingga menyebabkan ekonomi nasional anjlok, sektor pertanian justru naik tujuh persen.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah menanggulangi inflasi daerah yang salah satu penyebabnya adalah produksi pertanian terutama cabai, bawang dan lainnya, kurang maksimal.
Pihaknya pun menyambut baik dorongan dari Pemerintah melalui Inspektur Jenderal (Itjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI terhadap pertanian di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.
“Terima kasih kepada Itjen Kementan yang telah mendorong petani dan memberikan bantuan ini,” ujar kang Uu, sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum disela kegiatan panen raya bersama Itjen Kementan RI, Jan S Maringka dan Bupati Cirebon, H Imron, MAg di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023).
Menurut Kang Uu, Pemprov Jabar sendiri terus berupaya agar posisi Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional bisa terus dipertahankan.
Karena itu, ia meminta kepada para petani agar bisa menurunkan generasi petani dari salah satu anak-anak mereka untuk meneruskan para petani yang ada di Jawa Barat.
“Kalau keluarga petani tidak menurunkan lagi petani, nanti siapa yang akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jawa Barat,” kata Kang Uu.
Selain itu, ia juga meminta para petani agar tidak menjual sawahnya meskipun bakal terjual dengan harga mahal.
Pasalnya, sawah yang sudah terjual itu nantinya tidak akan terbeli lagi dalam beberapa tahun kedepan, karena harga sawah terus merangkak naik. “Para petani jangan sekali-kali menjual sawah,” tegas Uu.
Untuk menjaga agar lahan produktif di daerah tetap terjaga, Wagub Jabar juga meminta kepada Bupati untuk lebih mengawasi alih fungsi lahan produktif di daerahnya.
Jika mendapati ada persawahan dibuat untuk mendirikan bangunan, secara tegas Uu meminta agar pihak terkait melihat kelengkapan persyaratannya, termasuk izin mendirikan bangunan (IMB)-nya.
“Apalagi kalau pengembang, developer dan lainnya, kan masih banyak lahan yang tidak produktif untuk dimanfaatkan sebagai perumahan. Sawah nomor satu jangan dijadikan sebagai lahan perumahan, karena akan membuat lahan persawahan Jabar semakin menyempit,” tegasnya.
Uu menjelaskan, dulu luas lahan persawahan di Jabar mencapai 1,1 juta hektar. Saat ini kondisinya terus menyusut hingga sudah berada di angka 987 hektar saja.
Karena itu, Pemprov Jawa Barat pun tidak tinggal diam dengan permasalahan tersebut. Menurut Uu, keberadaan pertanian sangat penting karena bisa menjaga stabilitas nasional.
Uu menegaskan, sehebat apapun program pembangunan yang ada di Indonesia ini, kalau pangan diabaikan maka akan bahaya, karena pangan merupakan kebutuhan pokok.
“Saya minta Bupati untuk menjadikan pertanian sebagai skala prioritas dalam RPJMD nomor 1,2 atau 3. Jangan sampai nomor 5, 6 atau 7,” paparnya.***