SUARA CIREBON – Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Satker OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) akan melakukan penanganan saluran irigasi terputus akibat longsornya tanggul Sungai Cimanis di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
Petugas Tekhnis Satker OP BBWS Cimancis, Yose Rinaldi, menjelaskan, penanganan perlu dilakukan sambil menunggu perbaikan permanen, demi menghindari kekeringan ratusan hektare lahan pertanian akibat putusnya aliran irigasi tersebut.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni melakukan pengukuran sebagai rencana dalam penanganan lokasi kritis tebing Sungai Cimanis yang mengalami longsor.
“Kita sedang melakukan pengukuran untuk kemudian direncanakan dalam penanganan. Jadi kita siapkan rencana penanganannya, karena longsoran tersebut sudah memutuskan aliran irigasi dan juga mengganggu mobilitas arah Desa Karangmekar dengan Desa Beringin,” kata Yose Rinaldi kepada Suara Cirebon, Senin, 22 Mei 2023.
Yose menjelaskan, terkait aspek penanganan dan pemeliharaan di tahun ini bisa dilaksanakan. Ada pun prioritas pengerjaan agar saluran dapat difungsikan untuk bisa mengaliri lahan persawahan.
“Pascamelihat lokasi, rencana penanganan darurat yaitu akan disiapkan saluran tertutup pipa menepi di tanggul irigasi ini sehingga air bisa mengalir dari hulu ke hilir,” jelasnya.
Sementara salah seorang petani yang ditemui saat melintasi tanggul yang ambruk tersebut, Udin mengungkapkan, tanggul yang sekaligus menjadi jalan penghubung Desa Karangmekar Kecamatan Karangsembung dengan Desa Beringin Kecamatan Pangenan, nyaris putus akibat tergerus arus Sungai Cimanis.
Menurutnya jalan tersebut merupakan jalan usaha tani. Dengan seringnya terjadi longsor, berdampak pada aktivitas masyarakat yang terganggu.
Pada longsor kali ini, imbuh Udin, jalan yang tergerus mencapai lebar hingga 3 meter. Kini di lokasi tersebut, tersisa tebing sekaligus jalan selebar 1 meter.
“Kalau melintas saya selalu waswas karena sisi tebing yang cukup dalam. Kondisi jalan setiap harinya terus mengalami longsor telebih saat Sungai Cimanis mendapat air kiriman. Longsoran semakin meluas dan sudah tidak bisa dilalui kendaraan becak motor (betor) apalagi roda empat,” jelasnya.
Udin berharap jalan sekaligus tanggul itu segera diperbaiki karena menjadi akses utama para petani di desa tersebut.
“Peristiwa longsor itu sudah terjadi lebih dari lima kali dan hanya mendapat penanganan darurat dari BBWS Cimancis. Tapi longsoran kali ini paling parah dan hampir memutus akses jalan desa ini,” pungkasnya.***