SUARA CIREBON – Upaya pencegahan keberangkatan 63 jemaah calon haji (calhaj) ilegal, membuat pihak Pemerintah Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, bersama petugas Polsek Lemahabang terus melakukan pemantauan hingga, Kamis, 15 Juni 2023 dini hari.
Pasalnya, Pemerintah Desa Tuk Karangsuwung dan polisi khawatir para calhaj itu memaksakan berangkat secara diam-diam, meski telah diberikan pemahaman.
Beruntung para calhaj tersebut tidak ada satu pun yang berangkat, seperti sebelum diberikan pemahaman.
Terkait hal itu, Kuwu Tuk Karangsuwung, langsung menggelar syukuran bersama warga, pada Kamis, 15 Juni 2023 pagi.
Aziz menjelaskan, informasi yang diterima dari beberapa calon jemaah haji tersebut, mereka dijanjikan berangkat haji gratis hadiah dari Pemerintah Arab Saudi, sehingga tidak harus memiliki dokumen pendukung seperti paspor, visa dan lainnya.
Hal itu lah yang membuat pihaknya curiga, para calhaj itu diduga akan dijadikan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Diakui Azis, meski sudah dilakukan upaya pencegahan dan pemahanan, namun beberapa jemaah telah bersiap berangkat secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan berkumpul di Majlis Dzikir As-Salamatush Shudur Fathul Qulub, Yayasan Sudjadi Indonesia, yang ada di Kampung Bebulak, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
“Kami pantau dan siaga hingga dini hari bersama anggota dari Polsek Lemahabang untuk memastikan mereka benar-benar tidak berangkat,” terangnya.
Dijelaskan Aziz, meski dijanjikan untuk melaksanakan ibadah haji secara gratis, namun secara jelas bahwa mereka tidak sesuai prosedur, karena tidak ada kelengkapan dokumen.
“Namun para jemaah sebelum bergabung sudah dibaiat dan dijanjikan selain berangkat haji secara gratis mereka juga akan diberi uang saku sebesar Rp10 juta serta dijanjikan ketika pulang akan diberikan modal lahan sawah seluas 125 hektare,” tutur Azis.
Ia mengaku kerepotan memberikan pemahaman dan nasihat, meski sudah mendatangkan anggota Polsek dan Kemenag untuk menjelaskan bahwa Haji Furoda memang ada, namun bukan seperti yang dijanjikan kepada mereka.
“Meski sudah diberikan penjelasan, namun mereka tetap akan berangkat dengan alasan, setiap orang akan melaksanakan ibadah selalu saja ada rintangannya dan upaya penjegalan. Yang kami lakukan mereka anggap bahwa itu hanya sebagai cobaan orang akan melaksanakan ibadah. Makanya kami selalu pantau untuk memastikan benar-benar mereka tidak berangkat, ” tegasnya.
Ia menjelaskan, sesuai rencana, Kamis (15 Juni 2023) pagi ini kemarin, 63 calhaj tersebut akan dijemput menggunakan bus untuk berkumpul bersama rombongan lain dari Majlis Dzikir As-Salamatush Shudur Fathul Qulub Tanggerang.
“Konon katanya pimpinan Yayasan Sudjadi Indonesia, adalah orang kaya yang memiliki 22 pesawat dan kenal dekat dengan Raja Kerajaan Saudi Arabia. Para jemaah juga akan dibuatkan paspor dan visa nanti ketika sudah diterbangkan ke Saudi Arabia. Sedikitnya ada 22 warga kami dan warga sekitar dengan total keseluruhan ada 63 orang,” katanya.
Hal itu, lanjut Azis, sangat tidak masuk akal. Namun para warga itu seakan terhipnotis dan dicuci otaknya melalui doktrin yang dibacanya, sehingga terpengaruh dengan janji manis pimpinan majelis.
Dirinya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat menerima tawaran yang di luar logika, terlebih dengan berbagai iming iming yang manis.
“Naudzubillah, kami khawatir warga kami akan menjadi korban TPPO yang sekarang sedang marak. Maka dengan kegagalan mereka untuk berangkat kami dari Pemdes dan masyarakat menggelar syukuran,” pungkasnya.
Polsek Lemahabang bersama Pemerintah Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, berhasil mencegah keberangkatan 63 orang warga desa setempat, yang diduga menjadi korban penipuan dengan modus haji gratis hadiah dari Kerajaan Arab Saudi, Rabu, 14 Juni 2023 kemarin.
Ke-63 jemaah calon haji (calhaj) tersebut diduga merupakan korban haji furoda illegal, karena terdapat banyak kejanggalan dalam prosesnya, di antaranya tidak mengantongi visa dan paspor. ***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.