SUARA CIREBON – Video berisi pemberitaan salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, yang guru-gurunya sampai turun ke masyarakat untuk mencari siswa ditanggapi positif Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Disdik Kabupaten Cirebon menilai, hal itu sebagai inovasi yang baik.
Terlebih Disdik tidak menampik adanya persaingan untuk mendapatkan siswa tidak hanya sesama SD Negeri namun juga dengan pihak swasta.
Dimana paradigma saat ini, orang tua siswa memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang memilki kualitas baik.
“Kalau saya lihat itu sebuah inovasi, jadi sah-sah saja dilakukan terlebih saat ini ada surat edaran dari Kadisdik terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD,” ujar Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Kabupaten Cirebon, Ade Kandar, Senin, 19 Juni 2023.
Dikatakan Ade, dalam surat edaran tersebut SD Negeri hanya diperbolehkan menerima siswa baru maksimal tiga rombongan belajar (rombel) atau tiga kelas. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk penyamarataan penyebaran siswa.
“Maksimal 3 kelas, jadi kalau lebih dari 3 kelas harus dialihkan ke SDN yang lainnya. Untuk 1 kelas sendiri jumlah siswanya sekitar 30 siswa,” tegasnya.
Seperti diketahui, SDN 1 Babadan yang berada di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon sempat mendapatkan perhatian publik. Pasalnya setiap sekolah tersebut selalu kekurangan siswa.
Terlebih pada PPDB tahun 2022 silam, sekolah yang berbatasan dengan Kecamatan Plered tersebut hanya mendapatkan puluhan siswa saja. Kondisi ini berdasarkan informasi sudah terjadi sejak 1986.
Meskipun sudah melakukan jemput bola, pada PPDB tahun ini, sekolah tersebut baru menjaring 10 calon siswa dari target 17 siswa yang terjaring. Minimnya jumlah siswa ini dikarenakan letak sekolah yang hanya menjangkau 1 RW dengan 2 RT.
“Selain jemput bola, kami juga memberikan stimulan berupa baju seragam, baju olahraga, serta baju batik yang diberikan gratis kepada para calon siswa. Yang mana anggaran stimulan ini berasal dari urunan para guru,” ujar Kepala SDN 1 Babadan, Riono.
Dikatakan Riano, jumlah siswa di SDN yang dipimpinnya ini hanya berjumlah 96 siswa yang terdiri dari siswa kelas 2 tahun ini tercatat 10 siswa, kelas 3 hanya 19 siswa, kelas 4 hanya 15 siswa, kelas 5 ada 21 siswa, dan kelas 6 tercatat 13 siswa.
“Sebelum tahun 2010 kami pernah mendapatkan siswa sekitar 118 siswa, itu karena siswa kelas 3 dan kelas empat cukup banyak mencapai 29 siswa. Namun setelah itu jumlah siswa secara keseluruhan kurang dari 100,” tandasnya.
Meski kekurangan siswa, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 1 Babadan tetap dilaksanakan dengan harapan bisa memberantas buta huruf di kawasan tersebut.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.