SUARA CIREBON – Kesal tak bisa bertemu Panji Gumilang, massa Forum Solidaritas Dharma Ayu (F SODA) yang menggelar demonstrasi ke Pesantren Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melampiaskan dengan melempari petugas.
Massa F SODA melempari petugas yang berjaga-jaga di depan pintu gerbang Al Zaytun dengan batu dan botol air mineral.
Demonstrasi sampai Kamis sore masih berlangsung. Situasi mulai rusuh dan tidak kondusif. Massa tetap menuntut agar bisa bertemu Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun
Sebagian dari massa terlihat melempari petugas dengan batu dan air mineral. Sejumlah petugas tampak terluka terkena lemparan batu.
Melihat situasi mulai anarkis di depan Al Zaytun, Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar menginstruksikan agar anak buahnya mengamankan massa yang melakukan pelemparan.
Sejumlah petugas yang berpakaian preman langsung mengejar dan menangkap demonstran yang terlihat melakukan tindakan anarkis dengan melempari petugas.
Terlihat sejumlah orang demonstran diamankan petugas. Mereka dibawa masuk ke areal tempat para petugas berjaga.
Seperti diketahui, massa demonstran F SODA, menepati janji berunjuk rasa ke Pesantren Al Zaytun di Kecamatan Gantar, Indramayu.
Massa datang dengan jumlah besar, mencapai sekitar seribu orang. Begitu sampai Al Zaytun langsung merangsek ke halaman pesantren Al Zaytun.
Petugas polisi sejak pagi telah memblokade jalan dari dua arah menuju gerbang pesantren Al Zaytun. Sejumlah kendaraan taktis dan water canon juga tampak disiagakan.
Ratusan personel kepolisian beratribut lengkap, tameng dan pentungan tampak berjaga, berhadapan dengan massa pendemo.
Situasi memanas saat massa pendemo meminta untuk mendekat ke gerbang Al Zaytun. Namun permintaan massa pendemo ditolak Kapolres Indramayu, Fahri Siregar.
Massa hanya diminta berorasi di lokasi yang berjarak sekitar 200 meter dari gerbang pesantren Al Zaytun.
Tak menghiraukan himbauan Kapolres, massa terus terus mendekati Al Zaytun menuju arah pintu gerbang utama pesantren terbesa di Asia Tenggara tersebut.
Selama demonstrasi berlangsung, sempat terjadi ketegangan antara massa pendemo dengan kepolisian. Beberapa demonstran yang terlihat provokatif sempat diamankan.
Insiden pelemparan batu terjadi setelah ada sejumlah masa yang diamankan petugas. Hingga kini demonstrasi massa F SODA masih berlangsung.
Massa menawarkan dua opsi. Pertama massa yang mendatangi Al Zaytun, atau pimpinannya, Panji Gumilang mendatangi massa aksi.
“Kalau sudah anarkis kami akan bertindak tegas,” tutur Kapolres Fahri Siregar.***