SUARA CIREBON – Meningkatnya harga ayam potong di pasaran membuat para pedagang pasar hingga pangkalan, suplier serta paguyuban pedagang ayam wilayah III Cirebon dikabarkan melakukan aksi mogok dagang dan mogok mengirimkan ayam pada Senin, 26 Juni 2023 ini.
Aksi mogok berjualan tersebut dikabarkan akan berlangsung hingga 28 Juni 2023.
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten (Disperdagin) Cirebon pun tidak menampik adanya kenaikan harga ayam potong sebesar 70 sampai 90 persen dari harga normal saat ini.
Ramainya isu tersebut membuat Disperdagin langsung melakukan koordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Cirebon untuk mendalami penyebab kenaikan harga ayam potong ini.
Selain itu, Disperdagin juga menindaklanjutinya dengan mengecek 7 pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Cirebon. Hasilnya, sebagain besar pedagang ayam ras di pasar masih berjualan.
Kabid Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Diperdagin Kabupaten Cirebon, Sidik Wibowo mengatakan, dari hasil pengecekan tersebut diketahui kendalanya ada di pihak supplier.
“Kalau pedagang tidak mogok, yang mogok itu supplier yang mengambil ayamnya. Menurut informasi, alasan mereka itu arena harga di peternak mahal. Sehingga, ketika dijual di pasar, jarang pembelinya jadi ruginya disitu,” kata Sidik Wibowo, Senin, 26 Juni 2023.
Ia mengatakan, melalui kepala pasar tradisional pihaknya juga mencoba mencari tahu soal aksi mogok jualan tersebut. Sejauh ini, ditengarai ada upaya untuk menghentikan pengiriman daging ayam.
Beruntung, tidak semua dilakukan penjual sehingga masih banyak yang menjual ayam potong dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
Menurutnya, pantauan dari tujuh pasar tradisional Kabupaten Cirebon ini rata-rata daging ayam ras dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Paling murah ada di Pasar Jamblang dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Itu pun, kata dia, penjual harus kucing-kucingan untuk mengambil ayam ke peternaknya.
“Kalau di tujuh Pasar Pemda masih pada jualan. Tapi, Informasinya ada yang sampai kucing-kucingan ngambil dari peternaknya,” terangnya.
Ia menegaskan, jika harga ayam tetap bertahan dengan yang tinggi, maka pihaknya bakal melakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini. Namun, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Cirebon dan Bulog dan stekholder terkait lainnya.
“Dari tadi malam juga kita sudah kordinasi dengan Polresta Cirebon. Kita akan terus pantau, kalau sampai seperti ini terus menerus ya kita lakukan operasi pasar,” tegasnya.
Ia mengimbau kepada para pedagang ayam agar tetap berjualan. Sebab, walau bagaimanapun masyarakat tetap membutuhkan daging ayam.
Pasalnya, di Kabupaten Cirebon banyak pengusaha yang berbahan utama daging ayam seperti ayam goreng untuk rumah makan, dan lainnya.***