SUARA CIREBON – Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo akan menggelontorkan anggaran Rp50 miliar untuk perluasan dan peningkatan produktivitas tanaman tebu rakyat.
Hal itu dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan gula nasional, yang hingga saat mengalami defisit sekitar 800 ribu ton.
“Saat ini Indonesia masih kekurangan 800 ribu ton gula untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang ditargetkan mencapai 3,20 juta ton pada 2024,” kata Syahrul, saat menghadiri panen perdana tebu di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Selasa, 11 Juli 2023.
Menurut Syahrul, kementeriannya mencoba mengakselerasi dan optimalisasi kekurangan tersebut secara bertahap. Di antaranya dengan mengoptimalkan pertanian tebu hingga mengaktifkan kembali pabrik gula Sindanglaut yang sebelumnya sempat berhenti produksi.
“Hari ini kita akan mulai penggilingan pertama (di Pabrik Gula Sindanglaut). Dan ini menjadi bagian dari strategi nasional kita dalam mencoba meningkatkan optimalisasi pertanian,” katanya.
Dikatakannya PG Rajawali II Sindanglaut yang sudah lama tidak beroperasi, saat ini mulai dioperasikan kembali. Langkah ini dinilai baik dalam upaya memenuhi kebutuhan gula nasional.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan strategi nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pihaknya bersama gubernur dan para bupati serta Forkopimda mencoba mengakselerasi pertanian agar tujuan strategi nasional dapat tercapai.
“Dan secara bertahap bersama menteri-menteri lainnya akan kita dorong untuk bisa secara maksimal memenuhi kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Di sisi lain, untuk meningkatkan produksi tebu, Mentan juga mendorong adanya varietas tebu dengan rendemen 9-10 persen. Sebab, kata dia, tebu yang ada saat ini rendemennya hanya sekitar 7-8 persen.
“Langkah ke depan kita mencoba mencarikan varietas dengan rendemen yang lebih tinggi. Sekarang ini rendemennya antara 7 sampai 8. Kita berharap rendemen 9 sampai 10 bisa kita temukan di masa yang akan datang,” katanya.
Syahrul menambahkan, pihaknya sangat menyambut baik adanya pemanfaatan teknologi dalam perkebunan tebu di Kabupaten Cirebon.
Sebab menurutnya, dengan hadirnya teknologi berupa beberapa alat pertanian, produksi gula akan semakin optimal. Dengan membuat margin pertanian atau angka-angka pertanian bisa lebih irit dan tentu memberi keuntungan pada rakyat.
Pihaknya juga berharap Kabupaten Cirebon yang saat memiliki sekitar 4.000 hektare lahan pertanian tebu, mampu mendongkrak hingga 10.000 hektare.
Mentan juga langsung menginstruksikan Dirjen Perkebunan untuk membantu petani tebu Kabupaten Cirebon dengan menggelontorkan anggaran Rp50 miliar untuk peningkatan lahan pertanian tebu dan teknik pertanian modern.
“Saya melihat bahwa PG Rajawali II Sindanglaut sudah ada di Cirebon, ayo kita optimalkan. Tentunya ini menuju berproses ke arah semakin baik dan saya berharap hasilnya semakin baik,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.