SUARA CIREBON – Masyarakat di Kota Cilacap dikejutkan dengan peemuan bangkai kapal perang yang diduga bekas peninggalan Perang Dunia II (PD II) di perairan Selat Nusakambangan.
Penemuan bangkai kapal perang eks PD II ini menarik perhatian luas masyarakat di Kota Cilacap, Jawa Tengah yang sebagian wilayahnya dikeliling perairan Samudra Hindia dan Selat Nusakambangan.
Dari informasi yang beredar luas dan sempat viral, bangkai kapal eks PD II ini ditemukan para nelayan di Selat Nusakambangan di sekitar pesisir Bonsayur, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
Nelayan melakukan penyelaman secara tradisional untuk mengungkap keberadaan bangkai kapal perang eks PD II di alur perairan Selat Nusakambangan.
Dari bangkai kapal perang eks PD II itu, nelayan menemukan ribuan amunisi peluru tajam kaliber 12,7 mm (milimeter) dan ukuran lebih kecil, 7,62 mm.
Penemuan bangkai kapal perang eks PD II dan ribuan butir amunisi tersebut pada Sabtu malam pukul 21.00 WIB, 16 Juli 2023 di alur perairan Dermaga PT SBI yang masih merupakan wilayah perairan Selat Nusakambangan.
“Sebagian besar, amunisi itu sudah tidak ada serbuk. Selongsong dan proyektil juga sudah terpisah,” tutur Komandan Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut Bambang Supeno.
Ribuan amunisi itu ditemukan di sekitar bangkai kapal perang yang diduga peninggalan aka eks PD II.
“Bangkai kapalnya sendiri sudah tidak lagi berbentuk kapal. Dinding, geladak sebagian sudah hilang dan hancur. Kami mendiduga ini bangkai kapal perang eks PD II,” tutur Bambang Supeno.
Menyusul penemuan bangkai kapal perang eks PD II dan ribuan butir amunisi, TNI AL mengosilasi untuk pengamanan wilayah perairan tersebut.
“Kami sementara mengosilasi atau menutup wilayah tersebut. Ini tindakan pengamanan. Kami khawatir ada AMO atau senjata yang terisa dan masih aktif. Ini sangat berbahaya,” tutur Bambang Supeno.
TNI AL akan melakukan penyelaman untuk menyelidiki lebih jauh keberadaan bangkai kapal perang eks PD II tersebut.
TNI AL akan mengerahkan Underwater Documentary Team Pusat Komando Pasukan Katak (UDT Puskopaska) untuk mengidentifikasi kondisi bangkai kapal perang eks PD II tersebut.
“UDT Puskopaska memiliki kemampuan Technical Wreck Diving untuk identifikasi dan pengambilan dokumen bawah air untuk mengetahui kondisi bangkai kapal perang tersebut,” tutur Bambang Supeno.
TNI AL juga telah memetakan perairan di Bonsayur, Tambakreja di lokasi penemuan bangkai kapal dan sekitarnya untuk pengamanan lebih lanjut.
TNI AL melakukan mapping pada Minggu siang, 16 Juli 2023. Penemuan amunisi berada di titik koordinat S”07″44’E108″59’39,84. Sedangkan lokasi bangkai kapal di koordinat S”07″44’38,29E108″59’42,38.
“Ada koordinat yang berbeda, namun masih berdekatan. Ini menjadi petunjuk besarnya bangkai kapal perang yang tenggelam tersebut,” tutur Bambang Supeno.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.