SUARA CIREBON – Novan Hardiyanto terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon periode 2022-2027 pada Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 yang digelar di convention hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Sabtu, 22 Juli 2023 lalu.
Di tempat yang sama dalam Musda ke-3 Aisyiyah, Aisah terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Cirebon periode 2022-2027 .
Kepada Suara Cirebon, Novan Herdiyanto mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan setelah terpilih menjadi Ketua PDM Kabupaten Cirebon adalah melanjutkan program Muhamadiyah pada kepengurusan sebelumnya.
“Yang akan kami lakukan saat ini adalah menjalankan organisasi sesuai dengan visi dan misi dari perserikatan Muhammadiyah. Dimana visi dari Muhammadiyah sendiri adalah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ujar Novan, Senin, 24 Juli 2023.
Menurut Novan, dalam pemahaman kekinian, visi PDM Kabupaten Cirebon adalah ‘Memajukan Cirebon, Mencerahkan Jawa Barat’.
“Ini adalah misi keumatan dan kebangsaan Muhammadiyah, bukan hanya untuk internal Muhammadiyah sendiri tapi untuk umat secara keseluruhan. Muhammadiyah juga tidak bisa berdiam diri melihat bangsa yang tengah membutuhkan pencerahan dari Muhammadiyah,” katanya.
Disinggung mengenai program prioritas dari 13 pimpinan yang terpilih dari hasil Musda kemarin, Novan mengatakan pihaknya akan melanjutkan program yang belum terselesaikan dari pimpinan sebelumnya, salah satunya adalah permasalahan tanah wakaf.
“Masih ada permasalahan tanah wakaf yang merupakan warisan dari pendahulu kita yang belum terselesaikan. Dan secara bertahap permasalahan ini akan segera terselesaikan,” katanya.
Ditambahkan Novan, PDM Kabupaten Cirebon juga mendorong agar PCM yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon untuk dapat meningkatkan kualitas. Salah satu indikator peningkatan kualitas dari PCM menurut Novan, adalah mampu mendirikan badan usaha sendiri.
“Selain itu juga kami akan berupa untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon pada semua bidang. Kami tidak minta bantuan dari pemerintah, namun berupaya untuk memberikan bantuan kepada pemerintah,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Cirebon terpilih, Aisah mengatakan, salah satu program kerja yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah melengkapi struktur organisasi hingga seluruh majelis dan lembaga yang ada terisi.
“Pada kepengurusan PDA periode 2022-2027 ini, selain terdapat sembilan orang pimpinan daerah, kami juga akan mengisi struktrur personalia PDA dengan kader-kader potensial di majelis-majelis yang ada,” kata Aisah.
Aisah menjelaskan, seperti halnya Muhammadiyah, model kepemimpinan di Aisyiyah adalah kolektif kolegial.
“Model kepemimpinan kolektif kolegial di Aisyiyah secara sederhananya adalah bagaimana membangun sistem pengambilan keputusan secara bersama, sehingga tidak ada yang namanya hak prerogatif ketua, karena semua diputuskan melalui rapat pimpinan dan menjadi tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
Untuk diketahui, proses pemilihan pimpinan daerah (PD) Muhammadiyah dan Aisyiyah itu dilakukan secara berjenjang. Sebelumnya panitia pemilihan (panlih) menjaring 75 nama calon pimpinan yang diusulkan pimpinan cabang Muhammdiyah (PCM) dan organisasi otonom (ortom).
Dari 75 nama tersebut, yang menyatakan bersedia dicalonkan sebanyak 44 orang. 44 orang itu salanjutnya dipilih 39 melalui Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda). 39 orang yang meraih suara terbanyak selanjutnya dibawa ke Musda untuk dipilih menjadi 13 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.