SUARA CIREBON – Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon menilai, banyaknya sekolah yang hanya mendapatkan murid di bawah 20 orang pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023, dikarenakan kurangnya inovasi yang dilakukan pihak sekolah.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi IV DPRD, Aan Setiawan, saat menyoroti hasil pelaksanaan PPDB tahun 2023 di Kabupaten Cirebon, Rabu, 26 Juli 2023.
Aan mengaku prihatin saat mendapat informasi Sekolah Daras Negeri (SDN) Mulyasari hanya mendapatkan 1 orang murid pada pelaksanaan PPDB tahun 2023 ini. Terlebih, terdapat banyak sekolah di Kabupaten Cirebon yang hanya mendapat siswa di bawah 20 orang.
“Saya melihat salah satu penyebabnya karena minimnya inovasi yang dilakukan pihak sekolah. Selain itu, performa sekolah tidak enak dipandang, kumuh dan mutu kualitas pendidikannya kurang,” ujar Aan.
Saat melakukan kunjungan kerja ke salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon, Aan mengaku mendapatkan informasi menarik.
“Dari kunjungan itu, saya mendapatkan informasi, kenapa tidak diminati? Penyebabnya karena lulusan sekolah tersebut nakal-nakal,” kata Aan.
Artinya, lanjut dia, mutu pendidikan di sekolah yang tidak diminati itu, tidak sesuai dengan keinginan para wali murid. Karena, imbuh Aan, sejatinya lembaga pendidikan bisa membentuk karakter anak didiknya.
Pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) menginventarisasi sekolah yang tidak dalam kondisi optimal, baik dari segi performa maupun hal lainnya. Tak kalah penting, lanjut Aan, Disdik pun harus bisa lebih selektif, ketika muncul permintaan pembuatan sekolah baru.
“Pada saat perencanaan, yang mau buat sekolah baru jangan berdekatan dengan sekolah yang sudah ada. Karena bisa jadi, faktor penyebab lainnya karena terlalu banyaknya sekolah baru,” terang Aan.
“Terlalu banyak sekolah kan juga menyebabkan sekolah ketat. Dan itu tidak hanya SD saja, SMP juga sama. Bagus sih, kalau diimbangi dengan penguatan yang sepadan, tapi faktanya kan tidak,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mengaku akan segera menganalisa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD Negeri Mulyasari, Kecamatan Losari, yang pada tahun ini hanya menerima 1 orang murid.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, analisa dilakukan untuk menentukan langkah yang akan ditempuh Disdik dalam persoalan tersebut.
“Kami akan lakukan analisa, langkah apa yang akan dilakukan terkait dengan SD Mulyasari itu. Apakah akan dijadikan kelas jauh apakah merger,” kata Ronianto, Senin, 24 Juli 2023.
Menurut Ronianto, opsi yang dinilai efektif bisa segera dilakukan adalah dengan dibuat kelas jauh. Nantinya, induk sekolah tetap di SD Negeri Mulyasari, kemudian kelas 1 sampai kelas 2 tetap di kelas SD Negeri Mulyasari, tapi kelas 4 sampai kelas 6 di sekolah lain.
Kalau dilakukan merger, pihaknya harus melihat dulu sekolah terdekat dengan SD Negeri Mulyasari, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.