SUARA CIREBON – Jumlah Guru Besar IAIN Cirebon bertambah lagi. Ia adalah Prof Dr H Achmad Kholik, MAg.
Prof Kholik diangkat menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sosiologi Hukum Islam di IAIN Cirebon per 1 April 2023 dengan angka kredit 859,5.
“Alhamdulilah atas nikmat Allah SWT, saya menjadi Guru Besar di Bidang Hukum Islam, secara spesifik Sosiologi Hukum Islam,” kata Prof Kholik, Rabu, 9 Agustus 2023.
Diakui Prof Kholik, proses turunnya Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang pengangkatan diriya menjadi Guru Besar tersebut memang panjang , yaitu sejak tahun 2020.
Hal ini, kata Prof Kholik, banyak sangat teknis yang tidak tertangani secara serius.
“Baru pada proses ulang kembali pada tahun 2022 dan kemarin alhamdulillah pada April 2023 mendapat SK, semua ini adalah dalam skenario Allah SWT,” ujarnya.
Dijelaskan Prof Kholik, sejak awal sertifikasi dosen pada tahun 2009 silam, dirinya di bidang ilmu Hukum Islam. Sehingga, gelar profesor yang diraihnya ini memang sesuai dengan bidang keilmuannya.
Bahkan, Prof Kholik memaparkan, disertasi dan penelitian termasuk jurnal yang diterbitkannya, baik nasional maupun internasional banyak berbicara tentang metodologi hukum Islam.
Kemudian, penelitian terindeks Scopus yang dilakukannya untuk meraih gelar profesor ini pun membahas tentang aspek sosiologi hukum Islam.
“Jadi itulah kenapa kemudian Kementerian memberikan surat keputusan Bidang Sosiologi Hukum Islam,” terang Prof Kholik.
Sebagai Guru Besar di IAIN Cirebon, Prof Kholik berkomitmen untuk memberikan pengabdian ke kampus dan masyarakat sesuai bidang keilmuannya.
“Alhamdulillah ketika SK guru besar diperoleh, itu dalam proses sedang menulis buku terakhir saya, masih terkait dengan persoalan Sosiologi Hukum Islam, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terbit lagi,” katanya.
Menurut Prof Kholik, IAIN Cirebon sudah saatnya memasuki era baru, yaitu era dimana sains ilmu pengetahuan dan kekuatan IT menjadi prioritas agar kampus setempat bisa bersaing secara global.
“Jadi saya teringat satu teori dari Jhon Nasbhit bahwa kita harus berfikir besar walau pun tindakan kita lokal, jadi walau kita ada di IAIN Cirebon tapi pikiran-pikiran besarnya harus menjangkau ke seluruh kawasan-kawasan global. Ini saya kira salah satu upaya untuk membangun kampus kita untuk menjadi kampus yang kompetitif,” tandasnya.***