SUARA CIREBON – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih meminta keseriusan kepada semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon.
Perempuan yang saat ini menjabat Wakil Bupati Cirebon itu tidak menginginkan penurunan angka stunting di Kabupaten Cirebon hanya seremonial saja.
“Saya tidak ingin hanya seremonial saja, harus memiliki keseriusan. Karena tahun ini menjadi tahun terberat untuk kita semua,” ujar Ayu, sapaan akrabnya, pada saat menghadiri acara rembuk stunting serta Penandatanganan Komitmen dan Berita Acara dalam rangka Koordinasi Konvergensi dan Konsolidasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Cirebon Tahun 2023, Jumat, 11 Agustus 2023.
Ia menginginkan, kegiatan dalam upaya penurunan stunting tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2023 ini harus lebih menghasilkan rumusan-rumusan aksi yang dilakukan terhadap desa yang menjadi lokasi penurunan stunting. Terlebih, ada sebanyak 28 desa di 9 kecamatan dan 10 wilayah kerja puskesmas yang menjadi lokus penurunan stunting di Kabupaten Cirebon.
Ayu mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring di beberapa kecamatan yang menjadi lokus stunting berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Metode SSGI, lanjut Ayu, bisa menunjukkan hasil yang representatif atau mewakili kondisi di Indonesia, bahwa angka stunting Kabupaten Cirebon berada di angka 18,6 persen.
Sementara berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), Kabupaten Cirebon masih berada di angka 8,5 persen atau dengan kata lain, ada sebanyak 14.014 anak stunting.
“Kalau dihitung, penurunan dari tahun 2021 dengan jumlah 15.269 anak, sekarang 14.014 anak, artinya penurunan kurang lebih 1 persen atau sekitar 1.000 anak. Memang, idealnya seperti yang ditetapkan pemerintah pusat adalah 3 persen,” kata Ayu.
Karena itu, menurutnya, tahun ini menjadi tahun terberat mengingat pada akhir tahun 2024 target prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon harus mencapai 14 persen. Artinya, dalam waktu satu tahun ini, semua pihak harus serius dan bekerja sama menurunkan angka tersebut.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi, mengatakan, perencanaan dan penganggaran untuk penurunan stunting harus lebih terarah, efektif dan efisien dengan menggunakan model pemberdayaan masyarakat dan menggunakan makanan olahan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) dengan bahan pangan lokal dari Kabupaten Cirebon.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.