SUARA CIREBON – Bakal calon presiden (capres) koalisi perubahan yang diusung Partai NasDem, PKS dan Demokrat, Anies Baswedan, masih belum mengungkap siapa bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
“Dari pagi sampai malam belum ada perbedaan. Sudah ada dikantong,” kata Anies, saat berkunjung ke PT Siraj Badawi Cukup Rupiah (Surabraja) yang berada di Desa Kasugang Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Senin, 15 Agustus 2023 petang.
Bahkan, saat disinggung gender bakal cawapresnya, Anies, enggan berkomentar. Anies mengatakan, pada saatnya nanti akan diumumkan siapa cawapres yang akan mendampinginya.
“Nanti ketika momennya pas dan kalau momennya sudah pas nanti akan diumumkan. Sama dengan teman-teman kalau mau mengeluarkan produk juga menunggu momentum yang pas,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kepada awak media.
Anies mengaku masih menunggu perkembangan dan dinamika politik nasional. Namun, sambil berseloroh Anies menjawab cawapresnya WNI.
“Yang pasti warga Negara Indonesia,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Cirebon, Anies sempat berkeliling di pabrik pembuatan kecap dan saus tersebut. Anies juga berbicara terkait pentingnya mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.
Menurut Anies, sudah keharusan bagi pemerintah memberikan berbagai macam fasilitas dan kemudahan untuk mendukung para pelaku UMKM. Pada prinsipnya, adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
“Yang besar tidak perlu dimusuhi, tidak perlu dikecilkan. Yang besar biar besar. Tapi yang kecil jangan terus menerus kecil. Kebijakan pemerintah haruslah memprioritaskan kepada yang kecil, memberikan ruang yang lebih banyak. Bentuknya dari mulai permodalan, pembekalan manajemen, sampai dengan pemasaran,” kata dia, menambahkan.
Anies lantas menjelaskan program yang pernah ia terapkan saat masih menjabat sebagai Gubernur di DKI Jakarta yang dinamai Jakpraneur.
Melalui program tersebut, imbuh Anies, para pelaku UMKM mendapat berbagai macam kemudahan dan bantuan untuk mengembangkan usahanya. Alhasil, banyak pelaku usaha yang terus bermunculan.
“Kami pernah mengerjakan itu di Jakarta. Nama programnya Jakpreneur. Dimana usaha mikro, usaha pemula, itu ditemukan dengan mentor, ditemukan dengan modal, dan ditemukan dengan pasar sesuai dengan kebutuhannya. Dan apa yang terjadi? Terjadi lonjakan jumlah usaha baru yang kemudian bisa tumbuh berkembang,” ujarnya.
Di samping itu, kata dia, program yang telah ia terapkan di Jakarta itu juga telah memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha dalam mengurus perizinan.
“Kemudian, pemerintah memudahkan untuk pemberian IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil). Yang biasanya warga itu menyiapkan berbagai macam persyaratan dan seringkali rumit, tapi kemarin kami ubah. Kami justru membagikan IUMK,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.