SUARA CIREBON – Aksi penggembokan akses masuk lokasi pembangunan Pasar Jungjang yang dilakukan Pemerintah Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu, menuai protes dari para pedagang pasar setempat.
Para pedagang mempertanyakan tanggung jawab Pemdes atas pembangunan Pasar Jungjang yang sampai sekarang belum kunjung jadi, namun sudah digembok dan dihentikan pembangunannya.
Salah seorang pedagang Pasar Jungjang, Kadma (60) mengatakan, dirinya dan para pedagang ingin agar pembangunan segera dirampungkan. Pasalnya, mereka telah membayar uang muka dan booking fee untuk kios yang tengah dibangun di pasar tersebut.
Namun, lanjut Kadma, setelah proyek pembangunan Pasar Jungjang digembok oleh pemdes setempat, nasib para pedagang makin tak jelas. Hal itu karena, proses pembangunan kios-kios yang tengah berjalan menjadi terhendi.
Dirinya menilai, aksi penggembokan proyek pembangunan Pasar Jungjang oleh pemdes sebagai tindakan yang aneh dan kontra produktif.
“Pasar Jungjang yang sedang pembangunan tiba-tiba digembok oleh pemerintah desa. Kami hanya ingin segera diselesaikan pembangunannya. Kalau lama ya kita banyak dirugikan,” kata Kadma, Senin, 21 Agustus 2023.
Kendati demikian, ia mengaku setuju dengan peraturan pemerintah terkait pembangunan Pasar Jungjang tersebut. Hanya saja, Kadma mengaku sangat tidak suka dengan aksi demo yang dinilai menghambat pembangunan Pasar Jungjang. Dirinya berharap agar Pemdes Jungjang bisa mengambil tindakan yang bijak.
“Kalau yang demo itu kami kurang senang, karena mereka bukan pedagang dan pembeli. Tapi kami menyerahkan kepada pemdes agar situasi di Jungjang kondusif,” tegasnya.
Bahkan, ia juga tidak mempermasalahkan PT yang mengerjakan proyek Pasar Jungjang tersebut. Yang penting, kata dia, pengembang jujur, amanah, dan pengerjaan Pasar Jungjang bisa cepat jadi.
“Kalau Pemdes menghendaki ingin diganti selain PT Dumib, ya silakan. Yang penting bagi kami, pembangunan pasar bisa cepat jadi,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Ade yang mengaku merasa lelah dan jenuh dengan aksi demo yang dilakukan oleh sekompok orang yang mengatasnamakan pedagang. Menurut Ade, para pedagang pasar setempat merasa resah dengan aksi demo seperti yang dilakukan pada Minggu lalu.
Pasalnya, aksi tersebut dilakukan dengan menyetop kendaraan proyek hingga pengahadangan. Bahkan, Pemdes sendiri sampai terpaksa melakukan penyegelan terhadap pembangunan Pasar Jungjang.
“Kami para pedagang merasa tidak terwakili. Saya tidak mau ada intervensi dari kelompok mana pun. Kami hanya ingin pembangunan pasar segera diselesaikan, segera dilakukan pengerjaan kembali supaya cepat jadi dan cepat ditempati,” kata Ade.
Ade mengaku awalnya setuju dengan aksi demo terkait harga kios dan los yang dinilai terlalu tinggi. Namun, karena permasalahannya semakin melebar, maka para pedagang pun mulai resah.
Berdasarkan informasi yang ia terima, keluhan para pedagang tersebut sudah sampai pada Pemdes Jungjang. Dimana, nantinya Pemdes Jungjang akan melakukan musyawarah dengan Forkopimda Kabupaten Cirebon dan pihak pengembang untuk menindaklanjuti pembangunan Pasar Jungjang.
“Katanya Pemdes sudah mendengar keluhan kami, nanti akan dimusyawarahkan dengan Forkopinda,” tandasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.