SUARA CIREBON – Kekeringan di Kabupaten Cirebon terus meluas. Dampak kekeringan juga dirasakan para petani khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Talun, yang kesulitan mendapat pasokan air untuk lahan persawahan padinya dalam sebulan kebelakang.
Bahkan petani harus mengeluarkan biaya tambahan agar tanaman padi tidak kekurangan air, untuk membeli air sebesar Rp100.000 per bau (7.096 m2).
“Sudah satu bulan ini saluran irigasi tidak ada air. Jadi untuk sawah terpaksa harus beli air yang harganya sekitar Rp100 ribu per bau-nya,” ujar petani setempat, Sain (72) saat ditemui, Kamis, 24 Agustus 2023.
Harga tersebut, lanjut Sain, belum dengan ongkos yang menjaga air saat dialirkan ke sawah sebesar Rp20.000.
Menurut Sain, pembelian terpaksa dilakukan karena giliran air yang ditunggu tak kunjung datang hingga saat ini.
“Belinya di irigasi induk. Kan harus ada yang harus jaga, yang ngawasin lah biar airnya ntar dialirkannya ke (masing-masing petak) sawah itu merata. Bayarannya Rp20.000, jadi totalnya ya Rp120 setiap beli air tuh,” katanya.
Sain mengatakan, lahan sawahnya yang berada di Cirebon Girang itu, sudah dua kali membeli air. Sementara sawah lainnya yang sudah panen sebulan yang lalu yang berada di sisi timur selama kurang lebih 3 bulan terutama pada fase generatif (reproduksi dan pematangan bulir padi) yang membutuhkan air yang cukup.
“Kalau di sini tidak terlalu, tapi untuk sawah di wetan (timur) itu parah, kering. Hampir tiga bulan lebih beli air terus, sampai habis sekitar Rp900 ribu-an,” bebernya.
Baginya, angka Rp900 ribu tergolong cukup besar. Namun, karena kebutuhan harus membeli air dari saluran irigasi terdekat. Terlebih, pada fase generatif tersebut padi membutuhkan banyak air agar perkembangannya lebih cepat dan baik.
“Kalau tidak beli air kaya sekarang yang di sini kan kurang air dan padi lagi bagus-bagusnya sayang kalau dibiarin mati. Walau untung berkurang yang penting bisa makan. Kalau musim ketiga (kemarau, red) ya seperti ini banyak uang yang keluar,” jelasnya.
Ia menuturkan, sawah yang sebulan lalu telah dipanen, hingga kini belum dapat ditanami bibit kembali karena saking keringnya lahan pesawahan yang ada.
“Ya yang tadi panen di wetan (timur) itu belum bisa ditandur (tanam) lagi soalnya kering, makanya nanti nunggu hujan aja paling,” tandasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.