SUARA CIREBON – Dampak kekeringan menyebabkan sejumlah petani di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, memilih tidak melanjutkan menggarap lahan pertanian padi.
Mereka membiarkan sawah yang sudah ditanami padi berusia satu setengah bulan lebih itu terbengkalai.
Salah seorang petani setempat, Nawira mengatakan, saat ini banyak lahan sawah yang kering dan ditumbuhi rumput liar dibiarkan oleh petani. Terlebih, tanaman padi yang mereka tanam, kini nyaris tak tersisa akibat serangan hama tikus.
“Ditambah lagi ada kekeringan, banyak yang sudah malas melanjutkan untuk menggarap pertanian padi ini. Makanya banyak sawah yang dibiarkan ditumbuhi rumput liar,” kata Nawira, Senin, 11 September 2023.
Kalau pun ada petani yang melanjutkan menggarap sawahnya, lanjut Nawira, yang bersangkutan harus mengeluarkan modal lebih untuk memompa air dari sungai.
Ia menjelaskan, untuk luas lahan setengah hektare saja, petani harus terus menerus memompa air setiap tiga hari sekali. Sementara satu-satunya sungai yang diandalkan, hanya teraliri air 10 hari sekali.
“Kalau tidak diisi air ya kering sekali, tanah sawah sampai retak. Sedangkan air kiraman datangnya 10 hari sekali. Jadi, kalau lewat tiga hari ya kering, karena kita harus nunggu air kiriman itu” paparnya.
Ia mengatakan, untuk mengairi sawah seluas satu hektare, petani harus membayar Rp500 ribu dalam satu kali musim tanam. Jika luas lahan hanya setengah hektare seperti dirinya, maka harus membayar Rp250 ribu.
“Tapi saya baru bayar uang muka Rp125.000, sisanya nanti kalau panen. Kalau tidak panen ya tidak bayar sebab sawahnya juga bengini, banyak diserang tikus,” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menyampaikan, ratusan hektare lahan pertanian padi di 25 kecamatan di wilayah timur hingga barat Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan.
Dari 25 kecamatan itu, kekeringan paling parah berada di Kecamatan Greged, Panguragan dan Suranenggala. Ia mengatakan, luas lahan pertanian padi/sawah di Kabupaten Cirebon yang mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino mencapai 545 hektare.
“Luas lahan pertanian padi Kabupaten Cirebon yang sudah ditanam seluas 6.034,5 hektare, sembilan persen itu sudah terkena dampak kekeringan,” kata Nanang Ruhyana, Rabu, 6 September 2023.
Terkait hal itu, Distan Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.
“Saat ini kami mencari sumber-sumber air yang bisa digunakan, nanti kalau sudah ada akan ditingkatkan kapasistasnya,” kata Nanang.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.