SUARA CIREBON – Kabar ambruknya ruang SDN Waledkota, Kecamatan Waled, ditepis Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto.
Menurut Roni, sapaan akrabnya, ruang tersebut hanya mengalami jebol bagian atapnya saja dan bukan ambruk.
“Itu bukan ambruk, hanya atapnya saja, plafonnya saja (jebol, red) satu ruang,” ujar Ronianto, Kamis, 14 September 2023.
Selain itu, status gedung bangunan yang salah satu ruangnya jebol tersebut bukan milik SDN Waledkota, melainkan milik Madrasah Diniyah (MD) desa setempat.
Hal itu ia ketahui ketika akan meninjau SDN tersebut setelah menerima laporan jebolnya salah satu ruang belajar murid-murid SDN Waledkota.
“Saya kan mau cek ke sana, lalu dibilang bahwa itu punya MD,” ujar Roni.
Menurut Roni, ruangan yang jebol itu milik MD setempat yang dipakai kegiatan belajar murid SDN Waledkota pada pagi hari. Sedangkan sore harinya, digunakan sebagai kegiatan belajar oleh murid MD.
Atas kondisi tersebut, Roni menegaskan, Disdik Kabupaten Cirebon tidak bisa mengambil langkah rehabilitasi. Kecuali dari pihak yayasan yang menaungi MD tersebut menyerahkan asetnya ke Disdik Kabupaten Cirebon.
“Katanya sih mau diserahkan, ya silakan serahkan dulu ke Disdik (secara legal, red), baru kita rehab. Tapi kalau masih milik MD ya tidak bisa, karena statusnya masih punya MD,” ucapnya.
Jika sudah dilakukan serah terima secara legal, lanjut Roni, maka pihaknya akan berupaya secepatnya memproses rehabilitasi bangunan tersebut.
Terlebih, ia juga sudah mendengar adanya keinginan pihak MD untuk menyerahkan ke Disdik sejak lama.
Hanya saja, keinginan tersebut baru disampaikan secara lisan yang tidak bisa dijadikan sebagai dasar serah terima.
“Ya, siap menerima kalau itu dilimpahkan. Tapi kalau kita memaksakan diri untuk melakukan rehab, maka hal itu jelas menyalahi aturan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, plafon ruang kelas yang digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas IVA SDN 2 Waledkota ambruk, pada Rabu, 13 September 2023 sekitar pukul 12.15 WIB.
Kepala SDN 2 Waledkota, Sri Harsih, mengatakan, saat kejadian sudah tidak ada peserta didik, karena sudah pulang dan hanya ada beberapa guru saja masih di sekolah. Sehingga peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban.
Menurut Sri, ruang kelas yang digunakan untuk kelas VI itu sebenarnya bukan milik SDN 2 Waledkota, namun milik Madrasah Diniyah (MD) Nurul Muttaqin. Ruamh tersebut. menurut dia, sudah lama rusak.
“Kayu penyangga sudah banyak yang lapuk dimakan usia, maklum bangunan tersebut dari informasi dibangun sekitar tahun 1968. Sudah dari lima tahun lalu juga telah rusak. Pihak sekolah hanya bisa melakukan perbaikan ringan,” katanya.
Pihaknya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Desa Waledkota dan DPRD Kabupaten Cirebon untuk mencari solusi.
Namun, belum ada realisasi terkait rehabilitasi bangunan sekolah, dikarenakan bangunan tersebut bukanlah milik SDN 2 Waledkota, akan tetapi milik MD Nurul Muttaqin, sehingga dinas tidak bisa intervensi terlalu jauh. Pihak sekolah disarankan untuk melakukan tukar aset dengan pihak madrasah.
“Kami sedang menempuh proses tukar aset agar bangunan yang rusak bisa milik SDN,” ujarnya
Proses alih fungsi tersebut sudah dilakukan pihak sekolah semenjak 25 Agustus 2023 lalu,. “Kami berharap, tukar aset tersebut bisa segera diproses agar tahun depan bisa dianggarkan untuk rehabilitasi,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.