SUARA CIREBON – Militan Hamas Palestina menyerang teroris Israel. Bahkan, Israel telah mendeklarasi perang. Deklarasi perang tersebut diumumkan Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu, otoritas Israel memblokadi total Gaza.
Gaza adalah daerah Palestina yang berada di selatan Israel. Posisinya terpisah dengan wilayah Palestina lainnya, yakni Tepi Barat Sungai Yordan yang berada di sebelah utara di perbatasan Israel dan Yordania.
Wilayah Gaza yang merupakan zona sempit yang penghuninya sangat padat, mencapai 2,7 juta jiwa warga Palestina, selama ini dikuasai militan Hamas.
Berbeda dengan wilayah Palestina yang lain, yakni Tepi Barat Sungai Yordan yang lebih dikuasai milisi Al Fatah, yang merupakan Tentara Palestina, dihuni lebih sedikit penduduk Palestina, sekitar 1,5 juta.
Tepi Barat yang dikuasai Al Fatah, selama ini relatif aman. Al Fatah yang dalam sejarahnya terkait dengan pemimpin kharismatik Palestina, Yasser Arafat, tidak sekeras Hamas dalam melancarkan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.
Jalan diplomasi lebih dikedepankan. Berbeda dengan Hamas yang lebih militan dan menguasai wilayah Gaza. Lebih konfrontatif terhadap Israel.
Penyerangan Hamas ke Israel selatan pada Sabtu, 7 Oktober 2023, hanya beberapa jam setelah perayaan hari suci bagi bangsa Israel, Yom Kippur, merupakan perwujudan dari sikap keras Hamas terhadap Israel.
Strategi konfrontatif tersebut kini melahirkan perang terburuk dalam lima puluh tahun terakhir setelah perang Yom Kippur di tahun 1973.
Deklarasi Perang Israel ini diperkirakan akan membawa lebih banyak korban jiwa, terutama para warga sipil dari kedua belah pihak.
Militan Hamas, dalam blitzkrieg atau serangan kilat Sabtu 7 Oktober 2023, telah menewaskan sedikitnya 700 warga Israel, sebagian besar adalah warga sipil yang dibunuh di jalanan dan tempat-tempat warga sipil Israel berkumpul lainnya.
Selain penyeragan langsung lewat darat dengan menyeberangi perbatasan selatan Israel dan menjebol pagar pembatas, Hamas juga melontarkan ribuan roket ke wilayah pemukiman Israel dari udara dan laut.
Hingga kini, korban pihak Israel diperkirakan masih akan terus berjatuhan, mengingat Hamas juga masih melontarkan serangan sampai Selasa, 10 Oktober 2023 ini.
Sementara Israel, setelah peryataan Delarasi Perang, terus membobardir Gaza anpa henti selama 24 jam non stop sejak 7 sampai 10 Oktober 2023 hari ini.
Memenuhi janjinya setelah pernyataan Deklarasi Perang, Israel menutup total Gaza dari berbagai sisi.
“Kami mematikan aliran listrik dan gas ke Gaza. Tidak ada suplai makanan dan air bersih. Kami akan memberikan reaksi balasan yang tak pernah mereka (Hamas) pikirkan,” tutur Netanyahu dalam pengumuman Deklarasi Perang 8 Oktober 2023.
Selain menutup jaringan listrik, gas, makanan dan air bersih, puluhan ribu pasukan Israel dikerahkan mengepung gaza.
Satu-satunya akses keluar gaza ke wilayah Mesir. Namun itupun dalam pengawasan ketat pasukan Israel.
Netanyahu juga memperingatkan agar seluruh warga sipil Gaza untuk mengungsi sejauh mungkin dari rumah-rumah mereka.
“Kami akan meratakan setengah dari wilayah gaza,” tutur Netanyahu dalam Deklarasi Perang yang langsung disetujui Knesset, parlemen Israel.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.