SUARA CIREBON – Pengecatan Patung Cirebon Berprestasi di Alun-alun Taman Pataraksa (ATP) Sumber, Kabupaten Cirebon dengan cat warna putih menuai pro dan kontra.
Sebelumnya, pada tahun 2014 lalu pengecatan patung dengan beragam warna juga menuai protes dari budayawan dan seniman.
Tahun ini, bersamaan dengan akan berakhirnya pembangunan ATP tahap kedua, patung yang dibuat oleh seniman dari ITB pada tahun 1986 itu kembali dicat dengan warna putih.
Hal tersebut membuat orang nomor satu di Kabupaten Cirebon, H Imron MAg angkat bicara. Imron mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait progres pembangunan ATP dan warna patung yang dicat putih tersebut.
Ia menjelaskan, pengecatan dilakukan atas dasar koordinasi DLH dengan dinas terkait.
“DLH sudah koordinasi dengan dinas terkait, pembangunan taman masih berjalan dan untuk patung yang dicat putih tidak mengurangi nilai sejarahnya,” kata Imron, Selasa, 10 Okober 2023.
Ia menegaskan, pengecatan patung tersebut tidak menjadi persoalan, karena patung Cirebon Berprestasi bukan patung peninggalan zaman dulu.
“Itu patung zaman modern, sehingga tidak menyalahi pakem. Karena ada yang bilang, selagi tidak menyalahi pakem tidak apa-apa dilakukan pengecatan,” ujar Imron.
Terpisah, Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan DLH Kabupaten Cirebon, Agus Muklis mengatakan, patung atlet pelari yang dicat warna putih itu atas dasar koordinasi pihaknya dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) secara bersurat.
Dari koordinasi tersebut, pihak Budpar mengarahkan pihaknya untuk menggunakan warna putih dalam pengecatan patung tersebut.
“Atas dasar surat itu kemudian kami mengarahkan kepada pelaksana untuk menggunakan warna itu,” kata Agus Muklis.
Hal itu dilakukan, kata Agus, semata-mata sebagai bentuk kehati-hatian pihaknya agar pengecatan tidak menuai pro dan kontra lagi.
“Jadi kita sudah berkonsultasi kepada ahlinya. Dari yang ahlinya mengarahkan untuk dicat warna putih saja,” paparnya.
Terkait progres pembangunan tahap dua ATP secara keseluruhan, lanjut Agus, pada minggu kemarin sudah 93 persen. Artinya, progres pembangunannya tinggal 7 persen lagi.
“Kerumitannya ada pada pemasangan gapura modern, itu memakan waktu. Kita selalu lakukan rapat evaluasi setiap minggu. Pelaksana masih menyanggupi selesai tanggal 11. Kita tunggu saja,” tegasnya.
Sebelumnya, pengecatan patung atlet lari yang berada di depan kantor Bupati Cirebon itu menuai reaksi tokoh Pegiat Budaya Cirebon, R Chaidir Susilaningrat.
Menurut Chaidir, pengecatan tersebut merusak nilai estetika patung dengan bentuk yang berkarakter.
“Jelas merusak nilai estetika patung itu,” ujar Chaidir, Minggu, 8 Oktober 2023.
Ia mengatakan, sebuah monumen merupakan bentuk atau simbol yang memiliki karakterter tertentu, sehingga tidak bisa diwarnai sesuka hati.
Sejak awal dibuat, kata Chaidir, monumen pataraksa tersebut sudah memiliki konsep dengan karakter yang memiliki nilai estetika kuat.
Di berbagai kota, baik di Jakarta maupun di kota-kota lainnya di dunia, warna patung itu dibiarkan sesuai warna aslinya, yakni warna logam. Karena, patung itu terbuat dari perunggu, bukan semen.
“Di mana-mana patung itu sesuai warna aslinya, itu terbuat dari perunggu,” paparnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.