SUARA CIREBON – Situasi Gaza, Palestina makin menegangkan menyusul ultimatum yang disampaikan militer Israel agar warga Gaza segera mengosongkan kota dan mengungsi ke arah selatan.
Lewat ultimatum tersebut, kepada warga sipil Gaza, militer Israel menunjuk sebuah tempat di wilayah selatan bernama Wadi, sebagai tempat aman untuk mengungsi.
Ultimatum Israel mulai tersiar luas pada Kamis malam, 12 Oktober 2023. Membuat warga sipil Gaza dilanda kebingungan, cemas dan ketakutan terhadap ultimatum tersebut.
Perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga mencemaskan ultimatum Israel. Ada dugaan, Israel akan memulai perang darat.
Hal ini mengingat, puluhan ribu tentara Israel kini terkonsentrasi di sepanjang perbatasan Israel selatan dengan wilayah Gaza.
Tanda-tanda Israel akan memulai perang darat juga sudah terlihat. Tank-tank Israel sejak Kamis hingga Jumat, 12 – 13 Oktober 2023 ini, terus membom wilayah Gaza.
Pengeboman melalui tank bisa menjadi isyarat perang darat akan dimulai Israel. Tentara Israel bakal memasuki wilayah Gaza.
Rencana perang darat Israel juga diperkuat pernyataan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant. Dalam pernyataan kepada media, menhan Israel itu mengungkapkan kalau pihaknya telah siap melancarkan perang yang sesungguhnya.
“Kini saatnya berperang,” tutur Yoav Gallant.
Pernyataan Yoav Gallant disampaikan menyusul tersebar luasnya ultimatum Israel yang mendesak warga Gaza segera meninggalkan kota dan mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam.
“Segera keluar dari rumah-rumah, dan meninggalkan kota ke arah selatan. Ini demi keamanan dan keselamatan warga sipil di Gaza,” demikian pernyataan militer Israel dalam ultimatumnya.***