SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melakukan prakerja sama dengan Pemerintah Kota Guangzhou China terkait pariwisata dan budaya. Penandatanganan prakerja sama itu dilakukan di Hotel Patra, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Minggu, 15 Oktober 2023.
Kedua pejabat baik dari Pemerintah Kabupaten Cirebon maupun Pemerintah Kota Guangzhou China hadir dalam penandatanganan kesepakatan (MoU) kerja sama merawat Jalur Sutera Maritim yang pernah dilakukan oleh Laksamana Ceng-Ho pada abad ke-14.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merupakan langkah awal kerja sama Pemkab Cirebon dengan Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim (CAMSR).
“Kami bangga karena Kabupaten Cirebon dapat berpartisipasi aktif sebagai salah satu wilayah pendaratan Jalur Sutera Maritim yang dilakukan oleh Laksamana Ceng-Ho pada abad ke-14,” kata Bupati Imron, dalam sambutannya.
Menurutnya, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lokasi pendaratan jalur perdagangan, sehingga penyebaran budaya Jalur Sutera Maritim dapat berkembang pesat. Hal itu, karena letak Cirebon yang strategis sebagai daerah pesisir pantai dan memiliki pelabuhan Muara Jati yang sangat ramai pada masanya.
“Ada sembilan pendaratan Jalur Sutera Maritim yang tersebar di Nusantara, salah satunya di wilayah Cirebon,” ujar Imron.
Menurut sejarah, lanjut Imron, Laksamana Cheng-Ho berlabuh di Muara Jati Kerajaan Singapura, yakni kerajaan sebelum dikenal adanya Cirebon pada tahun 1415.
“Kedatangan Laksamana Cheng-Ho sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan peradaban sosial, budaya dan ekonomi Cirebon,” kata Imron.
Ia menyampaikan, bukti peninggalan Cheng-Ho di Cirebon yang masih ada hingga saat ini, di antaranya bangunan seperti masjid, vihara, makam, mercusuar, benda bersejarah seperti keramik China, tembikar, tata busana, batik motif mega mendung, kuliner dan beragam peninggalan lain khas Tiongkok yang telah berakulturasi dengan sistem budaya lokal di Cirebon.
Dirinya berharap, melalui pertemuan dengan forum promosi dan prakerja sama pariwisata dan budaya ini akan semakin menguatkan kedua wilayah, baik kota-kota yang telah tergabung dalam CAMSR maupun Kabupaten Cirebon sendiri.
“Semoga dengan forum ini, kegiatan pariwisata dan budaya Kabupaten Cirebon akan makin maju dan berkembang, serta menjadi akses awal pemerintah daerah berinteraksi lebih baik dan modern dalam pergaulan global untuk mensejahterakan masyarakatnya,” tandasnya.
Sementara Deputy Chief of Guangzhou Culture, Television, Tourism Bureau Chief of Guangzhou Culture Heritage Bureau, Liu Xiao-Ming menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait di Indonesia yang telah mengatur pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Pihaknya juga mengirimkan salam hormat kepada sejumlah pihak di Indonesia yang selama ini telah mendukung perkembangan budaya Jalur Sutra Maritim.
“Kami datang dengan hati yang tulus, penuh harapan dan dengan visi bersama untuk mendorong perkembangan lebih lanjut dari Jalur Sutra Maritim,” ujarnya.
Ia mengatakan, tahun ini adalah tahun ke-10 dari One Belt One Road dan perjalanan budaya Jalur Sutra Maritim yang dimulai dari Guangzhou sampai di Indonesia, yakni di Cirebon. Yaitu untuk melanjutkan persahabatan jalur Sutra yang sudah mencapai ribuan tahun.
“Lebih dari 2000 tahun yang lalu kapal-kapal dagang Tiongkok berlayar jauh hingga ke Indonesia, dan menciptakan sejarah legendaris di jalur Sutra Lautan Hindia,” paparnya.
Liu Xiao-Ming mengungkapkan, saat ini Tiongkok telah menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia selama 10 tahun berturut-turut.
Tiongkok dan Indonesia terus mengembangkan ide-ide baru dan wilayah baru dalam kerja sama, serta menggali potensi baru.
Dengan latar belakang kerja sama yang erat antara Tiongkok dan Indonesia, saat ini Gungzhou dan Cirebon memiliki peluang perkembangan yang luas.
“Dalam perjalanan budaya jalur Sutra Maritim pada tahun 2023, pihaknya akan terus menjalin hubungan, berbagi pengalaman, dan saling menguntungkan, serta melakukan komunikasi dan kerja sama budaya yang menyeluruh,” ucapnya.
Dengan fokus pada kerja sama pelestarian warisan budaya Jalur Sutra Maritim, kata dia, kedua belah pihak akan berbagi sumber daya dan mendapatkan manfaat bersama. Selain itu, meningkatkan komunikasi budaya, saling memperkaya dan berupaya untuk lebih baik dalam menemukan, menyoroti, dan mengkomunikasikan nilai nilai Jalur Sutra Maritim.
“Mari kita bersama-sama menjadi saksi perjalanan budaya Jalur Sutra Maritim menuju pelayaran yang baru, membuka layar dan menjelajah dengan semangat baru,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.