SUARA CIREBON – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon memastikan pelaksanaan pemilihan kuwu (Pilwu) tahun 2023 di Desa Japura Lor, Kecamatan Astanajapura tetap berjalan.
Tahapan pemungutan suara atau pencoblosan di Desa Japura Lor tetap berjalan seperti desa-desa lainnya yang melaksanakan pilwu serentak tahun ini.
Permasalahan anggaran Pilwu yang sebelumnya sempat membuat geger karena pilwu terancam gagal, berhasil diselesaikan dengan baik.
Kabid Administrasi Pemerintahan Desa, DPMD Kabupaten Cirebon, Aditya Arif Maulana, permasalahan yang membelit pelaksanaan pilwu di desa tersebut, kini sudah klir.
Anggaran Pilwu yang menjadi sumber permasalahan pilwu karena belum bisa dicairkan, per hari Rabu, 18 Oktober 2023 kemarin sudah diselesaikan.
“Sudah klir, sudah difasilitasi pihak kecamatan,” ujar Aditya Arif Maulana, Kamis, 19 Oktober 2023.
Laporan kepastian klirnya permasalahan di desa tersebut, ia terima sejak Rabu siang sekitar pukul 10.30 WIB. Laporan dari camat, anggaran sudah diserahkan Sekdes atau Plt Kuwu kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat.
Bahkan, imbuh Adit, sejak hari Selasa, 17 Oktober 2023, Plt Kuwu sudah menandantangani ke rekening kaur pemerintahan.
“Jadi, pelaksanaan Pilwu di Desa Japura Lor tetap berjalan,” kata Adit.
Sebelumnya, pelaksanaan Pilwu serentak di Desa Japura Lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon dikabarkan terancam gagal.
Pasalnya, pelaksanaan Pilwu yang hanya dalam hitungan hari ini, persiapan logistik mengalami keterlambatan. Hal itu dikarenakan anggaran Pilwu tak kunjung cair dalam tiga hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara.
Sontak, kabar terhambatnya logistik Pilwu di Desa Japura Lor ini dipertanyakan berbagai kalangan masyarakat.
Tokoh masyarakat setempat, H Lasmino, mengatakan, kondisi tersebut memunculkan dugaan sebagian masyarakat tentang adanya oknum yang bermain dalam pelaksanaan Pilwu tersebut.
Menurutnya, munculnya dugaan tersebut dinilai wajar karena anggaran yang seharusnya mudah untuk dicairkan, tapi terkesan dipersulit dengan berbagai alasan.
Ia mengatakan, jika anggaran tidak dicairkan maka akan berdampak pada terhambatnya logistik dan bisa berimbas pada gagalnya pilwu.
Jika sampai anggaran belum juga dicairkan, maka warga Japura Lor akan melakukan demo ke kantor desa dan meminta pertanggungjawaban ke pihak terkait.
“Kasihan, Pilwu tinggal 3 hari lagi, masa harus digagalkan karena kepentingan golongan tertentu,” terangnya.
Ketua Panitia Pilwu Desa Japura Lor, Ahmad Tarmizi, membenarkan adanya keterlambatan anggaran yang belum bisa dicairkan tersebut.
“Memang benar, saat ini anggaran buat logistik belum dicairkan, sedangkan pihak vendor atau CV yang menangani logistik tidak akan menurunkan logistik jika belum dibayar,” ujarnya.
Kendati demikian, meski waktu pelaksanaan Pilwu sangat mepet, ia mengaku berusaha keras agar anggaran Pilwu bisa dicairkan.
“Soalnya uang atau anggarannya ada di pihak pemdes, jadi kami menunggu agar pihak pemdes segera dapat mencairkan anggaran tersebut,” katanya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.