SUARA CIREBON – IAIN Cirebon menggelar Sidang Senat Terbuka XXVII Wisuda Sarjana, Magister dan Doktor bertempat di salah satu hotel di wilayah Kedawung, Cirebon.
Wisuda IAIN Cirebon yang diikuti 1672 wisudawan ini digelar selama 3 hari, Selasa sampai Kamis, 24-26 Oktober 2023.
Untuk hari pertama, Selasa, 24 Oktober 2023 diikuti 560 wisudawan. Hari kedua, Rabu, 25 Oktober 2023 diikuti 557 wisudawan, dan hari ketiga diikut 555 wisudawan.
Dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg mengungkap progres transformasi kampus setempat yang tidak lama lagi menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC).
Menurut Prof Aan, saat ini perguruan tinggi berkompetisi untuk melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar semakin tangguh bersaing di kancah global.
“Digitalisasi itu akan lebih efektif jika para pemimpin kampus juga memiliki literasi digital yang mumpuni. Digitalisasi saat ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena merupakan kehendak zaman,” katanya.
Bahkan, imbuh Prof Aan, digitalisasi juga melahirkan banyak kemudahan, seperti terhadap layanan kepada mahasiswa, dosen dan publik. Untuk itu, transformasi harus dimulai dari para pemimpin kampus yang terliterasi digital.
“Ini memang butuh proses. Tapi transformasi ini harus dilakukan karena akan lebih siap bersaing di kancah internasional,” ujarnya.
Dikatakan Prof Aan, digitalisasi akan membuat layanan menjadi hemat anggaran. Bahkan ke depan layanan akan semakin murah karena terbangun ekosistem yang saling terintegrasi.
“Layanan di kampus harus benar-benar dibuat yang terintegrasi, jaringan internet yang handal dan cepat untuk memenuhi seluruh layanan,” terangnya.
Prof Aan memaparkan, transformasi IAIN Cirebon menuju UINSSC atau universitas digital ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Noomor 860 Tahun 2022 tentang Penetapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Berbasis Siber dan Keputusan Direktur JenderalPendidikan Islam Nomor 1175 Tahun 2021 tentang Penetapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project PTKI Berbasis Siber (Digital University).
“Kebijakan ini menjadi salah satu program prioritas dan inovasi pendidikan tinggi dalam bidang transformasi digital dengan menghadirkan layanan pendidikan untuk semua,” jelasnya.
Kehadiran UINSSC ini, ditegaskan Prof Aan, untuk memastikan bahwa tidak ada lagi warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di perguruan tinggi keagamaan Islam, terutama untuk merespons kebutuhan di lapangan.
“Transformasi kelembagaan ini untuk menjawab tantangan global dalam menyiapkan sumber daya manusia dan peningkatan mutu layanan di era industri 4.0 dan era society 5.0 dengan menghadirkan kemandirian kampus untuk peningkatan mutu layanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara, Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab IAIN Cirebon, Dr Anwar Sanusi MAg mengatakan, pihaknya telah sangat siap menyambut transformasi kampus setempat menjadi UINSSC.
Bahkan, kata Anwar, pihaknya telah menggelar sejumlah seminar yang pembicaranya dari luar negeri. Hal ini, menurut dia, adalah bentuk kesiapan UINSSC yang mendunia.
“Kami di Fakultas Ushuludin dan Adab sangat siap menyambut UINSSC,” tandasnya. (Arif/Adv)