SUARA CIREBON – Antusias masyarakat menikmati keindahan Alun-alun Pataraksa di komplek perkantoran Pemkab Cirebon sangat tinggi.
Namun untuk saat ini, masyarakat harus menunda keinginan tersebut sementara waktu sampai Alun-alun Pataraksa diresmikan pada tanggal 10 November mendatang.
Pantauan Suara Cirebon, sejak Jumat, 3 November 2023 kemarin, Pemkab Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon pun mulai memasang informasi larangan untuk memasuki area Pataraksa di semua pintu masuk Alun-alun.
Bukan hanya itu, DLH Kabupaten Cirebon juga memasang papan larangan menginjak rumput di dalam area Alun-alun Pataraksa.
Mengingat, dalam beberapa hari sebelumnya Alun-alun tersebut telah ramai dipadati pengunjung dari berbagai daerah di Kabupaten Cirebon.
Ratusan warga yang masuk ke area tersebut, bebas berjalan hingga tak sedikit yang sengaja menginjak rumput yang belum lama ditanam itu.
Namun kenyataannya larangan tersebut tak digubris. Masyarakat yang terlanjur datang di lokasi tersebut, langsung masuk ke area Pataraksa dan mencari view yang dianggap menarik untuk berselfi ria.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Agus Muklis membenarkan antusias masyarakat memanfaatkan Alun-alun Pataraksa sangat tinggi.
Agus mengatakan, Alun-alun Pataraksa sendiri bakal diresmikan oleh Bupati pada tanggal 10 November mendatang. Seluruh item dalam pembangunan Alun-alun tersebut, semua sudah selesai dikerjakan dan siap dimanfaatkan.
“Kita sudah diizinkan untuk diresmikan oleh Bupati pada tanggal 10 November, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Tugas berat kita nanti adalah pemeliharaan,” ujar Agus Muklis.
Sebelumnya, kata Agus, pihaknya sudah mengajukan usulan waktu peresmian di tanggal tersebut kepada pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Hal itu, karena anggaran proyek tersebut bersumber dari bantuan keuangan Pemprov Jabar. Sehingga, secara attitude pihaknyapun harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemprov Jabar.
Salah satu pengunjung, Nono mengaku senang dengan wajah baru Alun-alun Pataraksa setelah dibangun pemerintah dengan konsep wisata buatan yang dinilai memenuhi kebutuhan keluarga.
Ia sengaja datang ke Alun-alun pada sore hari bersama buah hatinya yang masih berusia 5 tahun.
“Alun-alun ini sangat bermanfaat sekali, masyarakat kita memang membutuhkan tempat seperti ini,” ujar Nono.
Selain bisa dimanfaatkan masyarakat untuk refresing, menurut Nono, Alun-alun Pataraksa juga membantu para PKL menambah pendapatan dengan berjualan di sekitar Alun-alun tersebut.
“Bermanfaat juga buat para pedagang, yang jelas membantu pelaku UMKM kita,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah menempatkan petugas di lokasi untuk senantiasa memberitahukan kepada para pengunjung agar menjaga kebersihan dan menjaga tangan-tangan jahil yang bakal merusak keindahan Alun-alun. “Atau bisa melalui toa (speaker, red) untuk mengingatkan pengunjung agar selalu menjaga kebersihan,” tukasnya.
Seorang pengunjung lainnya asal Kecamatan Gebang yang mengaku bernama Ely Nurjanah mengatakan, dirinya datang sore hari ke Sumber bersama rombongan dalam rangka mengantarkan calon jemaah umrah ke kantor Kemenag Kabupaten Cirebon.
Saat melihat kondisi Alun-alun ramai pengunjung, ia dan rombongan pun memutuskan untuk menikmati keindahan yang ditawarkan Alun-alun tersebut.
“Saya baru tahu sekarang, ini tidak sengaja karena kita tadi hanya nganter jemaah umrah. Tempatnya bagus, jadi kita enak nunggu di sini, tidak terasa membosankan,” ucapnya.***