SUARA CIREBON – Pemkab Cirebon resmi membuka Alun-alun Pataraksa Sumber untuk masyarakat umum. Peresmian alun-alun tersebut ditandai dengan pemotongan pita rangkaian bunga melati oleh Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, SE, MSi dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron, MAg, Jumat, 10 November 2023.
Bupati Imron mengatakan, peresmian Alun-alun tersebut menandakan bahwa Kabupaten Cirebon memiliki alun-alun yang bisa digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga. Di tempat tersebut, masyarakat Kabupaten Cirebon bisa menikmati sejumlah spot yang tersedia untuk berswafoto hingga aktivitas lainnya yang menyenangkan.
Namun, Bupati meminta agar masyarakat turut menjaga kebersihan dan keindahan Alun-alun tersebut.
“Masyarakat yang menikmati alun-alun ini harus bisa menjaga kebersihan, agar keindahannya tetap terjaga,” ujar Imron.
Menurutnya, saat ini masyarakat Kabupaten Cirebon memang membutuhkan tempat-tempat seperti Alun-alun Pataraksa yang baru saja diresmikan. Di Kabupaten Cirebon sendiri, keberadaan tempat yang indah dan nyaman seperti Alun-alun Pataraksa dinilai masih minim.
“Kita butuh taman atau alun-alun sebagai sarana berkumpul dan berbincang-bincang santai dengan suasana nyaman dan tempat yang indah. Apalagi jumlah penduduk Kabupaten Cirebon pun terus bertambah, tempat seperti itu harus dibangun lagi,” kata Imron.
Karena itu, kata Imron, Pemkab Cirebon juga kini tengah mempercantik Hutan Taman Kota yang keberadaannya sudah sejak lama dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, Pemkab Cirebon sudah merencanakan pembangunan tempat wisata dengan konsep serupa di lokasi lainnya.
Di tempat yang sama, Wabup Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengaku sangat bangga dengan keindahan Alun-alun Pataraksa tersebut. Wabup mengatakan, Alun-alun Pataraksa kini menjadi icon baru Kabupaten Cirebon yang berada di komplek perkantoran Pemkab Cirebon.
“Kita sangat bangga punya taman yang sangat indah, ini menjadi ikon Kabupaten Cirebon,” ujar Ayu, sapaan akrabnya.
Menurut Ayu, konsep Alun-alun tersebut sengaja dibuat untuk bisa dinikmati semua kalangan usia dari mulai anak-anak hingga orang tua.
“Ada tempat bermain anak juga, ini membuat Kabupaten Cirebon jadi lebih indah,” kata Ayu.
Ia berharap, masyarakat bisa menjaga dan memelihara keindahan Alun-alun Pataraksa agar manfaatnya bisa dirasakan lebih lama lagi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan, pembangunan Alun-alun Pataraksa ini merupakan salah satu program yang sudah dicanangkan sebagai program strategis Pemkab Cirebon. Dimana, Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi salah satu fokus pembangunannya.
“Kebetulan kita mendapatkan bantuan dari Gubernur untuk pembangunan Pataraksa yang pembangunannya dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 2020 dan tahap kedua di tahun 2023 ini,” ujar Iwan.
Ia menjelaskan, total anggaran pembangunan Alun-alun Pataraksa yang dibangun dalam dua tahap itu mencapai sekitar Rp15,5 miliar. Sementara peresmian Alun-alun yang dilakukan oleh pihak Pemkab Cirebon sendiri, telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Sebelumnya kita konsultasi ke Provinsi untuk acara peresmiannya. Arahan dari Provinsi dipersilahkan untuk diresmikan oleh Bupati,” kata Iwan.
Ia mengatakan, peresmian Alun-alun tersebut menjadi simbol bahwa mulai tanggal 10 November 2023 Pataraksa terbuka sebagai ruang publik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
Beberapa waktu terakhir ini, kata Iwan, animo masyarakat terlihat begitu tinggi terhadap Alun-alun Pataraksa ini.
“Dengan dibukanya Pataraksa ini kami berharap bisa memberikan efek lain terhadap kegiatan ekonomi masyarakat,” tukasnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, lanjut Iwan, kondisi Alun-alun sebelum resmi dibuka untuk umum, setiap hari sudah ramai oleh pengunjung, pedagang hingga kegiatan pemuda yang mengatur parkir kendaraan pengunjung.
Iwan mengaku bersyukur karena pembangunan Alun-alun tersebut ternyata dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Karena itu, Iwan berpesan agar masyarakat ikut menjaga keberlangsungan arena publik tersebut.
“Karena Pemerintah tidak selalu bisa menjaga setiap waktu, maka para pengunjung diharapkan tertib, mengikuti arahan-arahan yang tertulis di sekitar area Pataraksa dan satu sama lain harus saling menjaga,” tutur Iwan.
Selain berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, dampak lain dari pembangunan Alun-alun tersebut, pihaknya mendapat suport dari DPRD Kabupaten Cirebon untuk rencana pembangunan Alun-alun serupa kedepan.
Rencana tersebut bahkan sudah ia laporkan kepada Sekda dan Bappelitbangda Kabupaten Cirebon.
“Kedepan kita ingin melaksanakan pembangunan Alun-alun serupa, mungkin di titik-titik lain, bisa di wilayah timur, tengah dan barat Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Bahkan, pihaknya bersama Bappelitbangda sudah melakukan study banding ke Purwokerto terkait penataan alun-alun yang baik. Dari hasil studi banding tersebut, pihaknya akan mengajukan ke Bappelitbangda dan TAPD untuk penataan Pataraksa dalam bentuk penyempurnaan dan rencana pembangunan Alun-alun serupa atau RTH di tempat lainnya.
“Rencana kami membangun RTH serupa di tempat lain, bisa di Ciledug, Arjawinangun, Gegesik dan Palimanan. Harapannya ini gayung bersambut, baik eksekutif maupun legislatifnya mau mengakomodir usulan kami,” pungkasnya.***