SUARA CIREBON – Satu ruang kelas SDN 1 Kedungdawa, Kabupaten Cirebon ambruk diterjang hujan deras disertai angin pada Jumat, 17 November 2023 malam.
Kepala SDN 1 Kedungdawa, Muhammad Arifin SPd mengungkapkan, sebelum diterjang hujan, pihaknya telah melihat tanda-tanda ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas 1 dan 2 tersebut akan ambruk.
Tanda-tanda tersebut, kata Arifin, yaitu plafon ruang kelas setempat sudah menurun sejak sebulan lalu. Untuk itu, pihaknya langsung mengosongkan ruang kelas tersebut.
“Setelah itu kami langsung melaporkan kepada Korwil Bidikcam Kedawung kemudian ditindaklanjuti ke Dinas Pendidikan bagian sarpras terus tiga hari kemudian langsung ditinjau ke lokasi kelas memerintahkan untuk mengosongkan 2 kelas,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Arifin, untuk kegiatan belajar mengajar kelas 1 dan 2, pihaknya menggunakan ruangan kelas 3 secara bergantian.
“Rencananya pada hari ini (Sabtu, 18 November 2023) kami akan menurunkan genteng di kelas tersebut, tetapi tiba-tiba semalam sekitar jam 9 malam hujan besar kemudian robohlah atap ruang kelas tersebut,” terang Arifin.
Atas kejadian tersebut, kata Arifin, pihak Dinas Pendidikan bergerak cepat dengan langsung turun meninjau ruang kelas yang ambruk tersebut pada Sabtu, 18 Noveber 2023 pagi.
Arifin mengungkapkan, ruang kelas tersebut digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sekitar 100 siswa, karena kelas 1 sebanyak dua rombel dan kelas dua juga sebanyak 2 rombel.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan, begitu pihaknya mendapatkan laporan adanya ruang kelas SDN 1 Kedungdawa yang ambruk, pihak Korwil Bidikcam Kedawung langsung mengecek ke lokasi.
Menurut Ronianto, ambruknya kelas tersebut akibat faktor hujan yang turun disertai angin. Selain ruang kelas 1 dan 2, ada indikasi kelas lain juga rawan.
Untuk itu, pihaknya sedang berkomunikasi dengan pihak kementrian untuk persoalan ini karena ada permasalahan kekurangan kelas juga di SDN 1 Kedungdawa.
“Untuk kelas SDN yang mengalami rawan kerusakan ruang kelas di Kabupaten Cirebon ada sebanyak 500 ruang kelas. Kami sudah berkordinasi dengan kementrian agar bisa membantu perbaikan ruang kelas untuk sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon, ” ujarnya.
Ronianto pun mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk dapat mengantisipasi sekolahnya masing-masing agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kemudian dapodiknya harus aktif karena kementrian itu melihatnya dapodik karena kalau dapodiknya update dapat melihat kondisi sekolah terkini,” jelasnya.***