SUARA CIREBON – Kabupaten Cirebon menorehkan keberhasilan luar biasa terkait penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Diperoleh informasi, Sabtu, 25 November 2023, di tahun 2023, Kabupaten Cirebon berhasil menekan 200 persen lebih kasus DBD pada warganya.
Selain sukses menakan kasus DBD secara signifikan, pada saat sama, Kabupaten Cirebon juga berhasil menekan angka kematian akibat DBD 100 persen lebih.
Keberhasilan Kabupaten Cirebon dalam menekan kasus dan kematian akibat DBD ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan setempat, Hj Neneg Hasanah.
“Kami menekan kasus DBD lebih dari 200 persen dan menekan angka kematian akibat DBD 100 persen lebih,” tutur Neneng Hasanah.
Dari data di Dinkes setempat terungkap, sepanjang tahun 2023, dari Januari sampai Oktober tercatat ada 635 kasus DBD.
Pada periode tahun sebelumnya, sepanjang tahun 2022, kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai 1,815 orang.
Sedangkan untuk data angka kematian akibat DBD, tahun 2023 ini sebanyak 5 orang. Perbandingantahun 2022 lalu, tercatat 11 kematian akibat terjangkit DBD.
“Dari data itu terlihat bagaimana ada penurunan snagat signifikan, baik pada jumlah kasus maupun kematian akibat DBD,” tutur Neneng Hasanah.
Neneng Hasanah mengungkapkan apa yang telah dilakukan Pemkab Cirebon melalui Dinkes setempat.
“Kami melakukan antisipasi dan penangangan DBD dengan melibatkan sebanyak mungkin pemangku kepentingan, terutama justru pada masyarakat sendiri,” tutur Neneng Hasanah.
Seluruh program pencegahan dan penanganan DBD dilakukan. Dari mulai kampanye hidup bersih, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sampai pemberian obat termasuk fogging atau pengasapan.
“Kita lakukan pencegahan dan penanganan DBD secara simultan,” tutur Neneg Hasanah.
Neneng Hasanah juga mulai memberingatkan masyarakat akan bahaya DBD. Terutama saat memasuki musim penghujan.
“Kita sedang memasuki kondisi rawan DBD. Sebab perkembangan nyamuk aedes aegypti ini biasanya di musim pancaroba seperti sekarang dari kemarau ke musim hujan,” tuturnya.
Neneng Hasanah telah nmenginstruksikan seluruh jajarannya untuk mulai meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, sosialisasi dan kampanye ke masyarakat terus digencarkan. Dinkes juga berkoordinasi dengan instansi terkait, dari mulai kecamatan sampai ke desa-desa dan kelurahan.***