SUARA CIREBON – Masa kampanye Pemilu 2024 telah dimulai sejak 28 November 2023 dan akan berlangsung selama 75 hari ke depan. Polresta Cirebon memastikan upaya-upaya preventif dan preemtif telah dilakukan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan, sejumlah upaya tersebut merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Operasi Mantap Brata, khususnya di wilayah Polresta Cirebon. Pihaknya meminta seluruh peserta pemilu untuk bersama-sama mengembangkan narasi kampanye positif.
“Kita memilah ada tiga tipologi kampanye, pertama kampanye positif, kampanye negatif dan ketiga kampanye hitam,” ujar Arif Budiman, Rabu, 29 November 2023.
Arif menjelaskan, kampanye positif adalah kampanye yang menyampaikan visi-misi, ide, gagasan dan strategi. Dengan kampanye positif, maka yang terjadi ialah masayarakat dihadapkan pada pilihan-pilihan terbaik sebagaimana disampaikan oleh msing-masing kontestan.
Sementara kampanye negatif adalah kampanye yang mengobral atau menyampaikan sisi-sisi kekurangan, sisi negatif lawan politiknya. Apabila hal tersebut dilakukan, maka masyarakat akan dipenuhi dengan aib dan kekurangan dari masing-masing pasangan atau kontestan.
“Ini yang kita imbau untuk tidak dilakukan,” kata Arif.
Sedangkan kampanye hitam, lanjut Arif, ialah penyebaran informasi hoaks, kebohongan, menyerang, menyebarkan permusuhan, dan lainnya. Arif menegaskan, jika kampanye hitam atau black campaign dilakukan, secara otomatis akan ada sanksi pidana.
“Kita bersama stakeholder terkait seperti dari KPU, Bawaslu, Pemda dan TNI mendorong seluruh kontestan melakukan pola-pola kampanye positif,” paparnya.
Dengan kampanye positif, imbuh Arif, masyarakat akan lebih teduh dan lebih jernih dalam melihat pilihan-pilihan dari ide dan gagasan terbaik dari seluruh komponen anak bangsa ini.
Arif menjelaskan, Operasi Mantap Brata sendiri terbagi ke dalam beberapa Satuan Tugas (Satgas). Selain Satgas Preventif dan Preemtif, pihaknya juga membentuk Satgas Penegakkan Hukum (Gakum).
Dimana, di dalamnya terdapat Cyber Patrol yang melaksanakan patroli siber utamanya terhadap konten-konten atau akun-akun yang menyebarkan narasi-narasi yang sifatnya hoaks dan narasi yang menyebarkan permusuhan dan narasi yang tidak bisa diyakini kebenarannya.
“Itu menjadi salah satu pola preventif dan preemtif kita dalam rangka pencegahan sekaligus kita melakukan konter narasi dan mengonfirmasi,” terangnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk memfilter sebaran informasi yang tidak bisa diyakini kebenarannya, dan tidak serta merta langsung menyebarkan atau mendistribusikannya. Ia meminta masyarakat untuk melakukan cek and ricek terlebih dahulu terkait kebenaran informasi dimaksud.
“Karena sebagaimana kita ketahui, dalam setiap perspektif penyebaran informasi, tidak hanya informasi yang disebarkan, namun juga ada konten emosi yang ada dalam informasi tersebut. Ini yang akan mengaduk-aduk emosi kita,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.