SUARA CIREBON – Gunung Marapi meletus jumlah pendaki yang tewas karena terjebak erupsi di puncak kembali bertambah. Jika sebelumnya 11, kini bertambah 2 orang menjadi 13 orang.
Data terkini di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB), sampai Selasa 5 Desember 2023, dari 75 pendaki yang terjebak Gunung Marapi meletus, 58 diantaranya telah dievakuasi.
Masih ada 18 pendaki yang nasibnya belum diketahui. Tim SAR, bersama masyarakat dan relawan, terus melakukan pencarian di kawasan dekat puncak Gunung Marapi di Sumatera Barat yang masih erupsi.
Dari 58 yang telah dievakuasi, 13 diantaranya meninggal dunia. Pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi, sebagian dirawat di rumah sakit, dan ada yang sudah diijinkan pulang.
Untuk korban yang meninggal dunia, jenazahnya sudah dalam posisi dibungkus kantung mayat oleh Tim SAR dan dalam proses penurunan ke lereng Gunung Marapi.
“Dari 13 jenazah, 8 belum teridentifikasi. Kalau 5 lainnya sudah,” tutur Kepala SAR Kota Padang, Abdul Malik, Selasa 5 Desember 2023.
Abdul Malik menuturkan, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian para pendaki yang sempat terhalang huan abu yang masih terus berlangsung.
“Evakuasi dan pencarian sempat terhalang hujan abu yang terus turun karena erupsi Marapi masih berlangsung. Tim SAR sampai harus berlindung di Posko Pendakian dalam proses evakuasi,” tutur Abdul Malik.
Sementara untuk korban yang meninggal dunia, Tim Disaster Victim Identivication (DVI) Polda Sumbar, baru bisa mengidentifikasi lima jenazah pendaki.
Berikut daftar 5 pendaki yang meninggal dunia terjebak erupsi di puncak Gunung Marapi :
- Muhammad Adan (21 tahun), asal Pekanbaru, Riau
- Muhammad Teguh Adan (20 tahun), asal Padang
- Nazatra Adzin Mudadhol (22 tahun), asal Pekanbaru, Riau
- Muhammad Al Fikri (19 tahun), asal Padang Pariaman
- Nurva Afitri (17 tahun), pendaki perempuan asal Padang Pariaman.
Masih ada 8 jenazah pendaki yang meninggal dunia. Masih dalam proses evakuasi dari Tim SAR yang sempat terhalang cuaca akibat hujan abu dari erupsi Gunung Marapi.
Sementara itu, erupsi Gunung Marapi masih terus berlangsung. Dari puncak gunung terus menyemburkan abu vulkanik yang menyebabkan hujan abu yang disertai butiran batu.***