SUARA CIREBON – Korban tewas Gunung Marapi meletus bertambah lagi. Pendaki yang jadi korban tewas ini terjebak saat erupsi Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) berjumlah menjadi 23 orang.
Tim SAR berhasil menemukan dan mengevakuasi jasad pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang tersisa. Mayat para korban yang baru ditemukan, bergeletakan di daerah bebatuan cadas tidak jauh dari lubang kawah.
Lokasi tewasnya pendaki yang terbaru diketemukan sangat sulit dan berbahaya. Sebab, erupsi Gunung Marapi masih terus berlangsung.
Tim SAR sempat kesulitan untuk mengevakuasi mayat para pendaki. Namun dengan keberanian tinggi, Tim SAR berhasil mengevakuasi sejumlah mayat yang bergeletak di bebatuan cadas hanya beberapa meter dari lubang kawah.
Ada 8 mayat pendaki yang diketemukan di dekat lubang kawah. Setelah memastikan kondisi relatif aman, Tim SAR segera melakukan operasi cepat untuk mengevakuasi mayat menjauh dari lubang kawah.
Sampai Rabu malam, 6 Desember 2023, 8 mayat sudah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Sumbar.
“Evakuasi terakhir pendaki yang meninggal dunia sempat terkendala medan yang sangat berbahaya. Jasad korban berada di bebatuan cadas hanya beberapa meter dari kawah Gunung Marapi,” tutur Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.
Suharyono memuji keberanian Tim SAR dalam mengevakuasi jasad para pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi pada Minggu sore, 3 Desember 2023.
Dengan penemuan 8 mayat pendaki, berarti sudah ada 75 pendaki yang dievakuasi. Sebanyak 23 meninggal dunia, sisanya ada yang terluka dan sebagian yang selamat telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Dari keberadaan 8 mayat pendaki yang dievakuasi terakhir ini, para pendaki berada di posisi puncak saat Gunung Marapi erupsi menyemburkan abu vulkanik setinggi 3000 meter melalui kawah utama.
Hingga kini, Gunung Marapi masih erupsi dan mengeuarkan abu vulkanik. Bahkan Tim SAR, saat mengevakuasi mayat para pendaki yang berada di bebatuan cadas dekat kawah, harus berkejaran dengan waktu.
Tim SAR bergegas mengevakuasi mayat ketika erupsi mereda. Begitu terlihat mereda, waktu itu langsung dimanfaatkan untuk mengevakuasi mayat para pendaki.
Kapolda Sumbar Suharyono menjelaskan, kini sudah tercatat 75 pendaki yang telah dievakuasi. Jumlah ini berdasarkan pada daftar para pendaki yang mendaftar lewat online.
“Jumlah pendaki yang daftar lewat online ada 75. Kini sudah dievakuasi,” tutur Suharyono.
Meski sudah ada 75 pendaki yang dievakuasi, sebagian Tim SAR masih berada di kawasan puncak untuk menyisir lokasi lain.
“Tim SAR masih ada yang di wilayah puncak untuk menyisir daerah tersebut memastikan tidak ada lagi pendaki yang masih terjebak,” tutur Suharyono.
Tim SAR sengaja menyisir untuk mengantisipasi kemungkinan ada pendaki yang naik Gunung Marapi tetapi tidak mendaftar secara online.
“Kita antisipasi barangkali ada pendaki yang naik tanpa terdaftar secara online,” tutur Suharyono.***