SUARA CIREBON – Letak geografis Kabupaten Cirebon yang berada di sepanjang garis Pantai Utara Jawa (Pantura) membawa keberkahan bagi masyarakatnya, khususnya yang berprofesi sebagai petambak garam.
Pasalnya pada tahun 2024 mendatang, Pemerintah Kabupaten Cirebon akan menggenjot produk garam agar bisa memenuhi kebutuhan garam nasional.
Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Andri Melasa mengatakan, pemerintah menargetkan produksi garam nasinoal pada tahun 2024 sebanyak 400 ribu ton.
Menurut dia, dengan adanya peningkatan target tersebut, Kabupaten Cirebon bakal dijadikan sentra garam nasional.
“Untuk meningkatkan produksi garam di Kabupaten Cirebon, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) bakal memberikan bantuan. Tahun ini kami masih membuatkan DED (Detail Engineering Design) untuk pembangunan jalan sepanjang 4,8 kilometer,” ujar Andri Melasa, Kamis, 14 Desember 2023.
Menurut Andri, penerima manfaat dari program tersebut adalah kelompok yang ada di Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Program dari Pemprov Jabar tersebut, menurut dia, untuk memudahkan terbentuknya kawasan sentra garam rakyat seluas 400 hektare.
Andri mengatakan, Cirebon sebagai wakil dari Jawa Barat sebagai produsen garam nasional. Sehingga menjadi sentra dan tumpuan produksi garam yang ada di Jawa Barat khususnya di wilayah utara.
“Sehingga, hal itu akan menjadi ikon Jawa Barat. Kabupaten Cirebon ini ke depan menjadi patch making daerah-daerah lain dalam peningkatan garam nasional. Di kepemimpinan Pak Bupati Cirebon, H Imron alhamdulillah DKPP banyak disupport dan didukung melalui program kegiatan yang sifatnya lebih prorakyat,” katanya.
Perhatian Bupati Imron dalam mendukung program DKPP, menurut Andri, berimbas pada masyarakat petambak garam banyak yang terbantu. Selain itu, pihaknya juga ada kegiatan pengembangan usaha garam rakyat yang merupakan program tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dan progresnya sudah mencapai 90 persen. Ini berupa penataan integrasi lahan, pembuatan garam meja, kristal dan bojem evakurator termasuk peningkatan pembangunan jalan produksi dan pembangunan jembatan,” katanya.
Kemudian, ditambah dengan pengadaan alat pompa, termasuk satunya adalah pembangunan gudang garam rakyat (GGR). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya dari pemerintah pusat khususnya untuk Cirebon sebagai produsen garam.
“Produsi garam secara nasional ditargetkan di 2024 mencapai 2 juta ton dan Kabupaten Cirebon sendiri ditargetkan oleh pemerintah pusat adalah menghasilkan produksi garam yaitu sekitar 400 ribu ton,” ujarnya
Bahkan, sudah ditunjuk salah satu koperasi garam di Desa Muara, yakni Koperasi Tirta Mukti Abadi.
“Alhamdulillah ini telah menghasilkan kualitas garam yang premium dan harganya pun kini bisa bersaing dan dijual ke perusahaan-perusahaan di bidang industri per kilonya Rp5.000 sampai Rp6.000,” katanya.
Sehingga, hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petambak garam khususnya dan membawa nama baik Kabupaten Cirebon. Bahkan, pihaknya juga bakal terus melanjutkan, agar berkesinambungan melalui program kawasan minapolitan.
Sehingga, ke depannya selain menjadi kawasan produksi garam, Kabupaten Cirebon juga bisa dijadikan kawasan edukasi dan wisata tentang garam.
“Sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar khususnya yang ada di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.