SUARA CIREBON – Dua kelompok pemuda berperang menggunakan berbagai jenis senjata tajam pada Sabtu dini hari, 23 Desember 2023.
Satu kampung ketakutan. Tidak ada satupun warga yang berani keluar rumah saat peperangan antar kelompok pemuda itu berlangsung.
Satu pemuda diinformasikan tewas dalam perang antar kelompok pemuda tersebut. Namun sampai Minggu, 24 Desember 2023, identitas korban tewas dirahasiakan.
Polresta Cirebon kesulitan mengungkapkan insiden tersebut. Baik kelompok pemuda yang berperang, maupun korban tewas yang informasinya menderita luka parah di bagian leher karena tertebas lawan dalam perang tersebut.
Insiden perang antar kelompok pemuda terjadi di Blok Rahayu Tengah, Desa Palimanan Barat (Palbar), Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
Perang tersebut dikabarkan antar kelompok pemuda yang usianya masih belasan tahun atau kelompok remaja. Korban tewas juga remaja yang terkena luka bacok di bagian leher.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mmengungkap pelaku perang antar kelompok, termasuk mengungkapkan siapa yang menjadi korban tewas.
Kelompok pemuda yang berperang masih terus ditelusuri jajaran Polresta Cirebon. Meski berlangsung di Blok Rahayu Tengah, namun belum bisa dipastikan kalau perang itu terkait dengan keberadaan warga setempat.
Menurut warga, ada satu korban tewas dalam perang tersebut. Korban tewas ditolong oleh teman-temannya, lalu dibawa kabur, kemungkinan dilarikan ke rumah sakit.
Hingga kini, belum diperoleh informasi ke rumahs sakit mana korban tewas dilarikan. Polresta Cirebon belum menerima ada pengaduan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Disebut-sebut, korban tewas dilarikan ke RS Arjawinangun. Namun belum ada kepastian mengenai identitas korban tewas.
Warga Blok Rahayu Tengah Palimanan Barat (Palbar), mengaku hanya mendengar ada ribut-ribut pada pagi hari. Warga tidak berani keluar rumah saat kedua kelompok remaja itu berperang.
“Kami hanya melihat dari dalam rumah, ada suara para pemuda saling berteriak-teriak dan saling serang. Terdengar raungan motor di sela-sela teriakan mereka,” tutur warga setempat.
Kusnadi salah satu warga Blok Rahayu Tengah mengaku sempat memergoki kelompok yang berperang. Mereka dari dua kelompok bermotor saling serang di depan rumahnya.
“Mereka bentrok di depan rumah. Membuat warga ketakutan. Mereka remaja usia di bawah 17 tahunan,” tuturnya.
Polresta Cirebon ke lokasi tawuran pada Sabtu pagi. Hanya memperoleh bekas berupa darah yang berceceran di sejumlah tempat.
Diduga, darah yang berceceran dalam jumlah banyak itu dari tubuh korban yang tewas. Polresta Cirebon masih terus menelusuri para pelakunya.
Kasatreskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton menjelaskan pihaknya terus berusaha menyelidiki untuk mengungkap pelaku kelompok remaja yang berperang dan korban tewas.
“Kami menemukan banyak informasi di lapangan. Ada ceceran darah dan pengakuan warga. Ini bukan penyerangan kelompok remaja ke satu kampung, tapi ini bentrok antar remaja. Para pelaku kemungkinan justru orang luar yang kebetulan bentrok di daerah itu,” tutur Anton.
Polresta Cirebon menduga tawuran ini dari kelompok yang berawal saling tantang di media sosial (medsos). Diawali tawuran konten, lalu kedua kelompok remaja itu bentrok di lapangan.
“Kita terus menyelidiki. Bila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga, bisa lapor ke kepolisian,” tutur Anton.***