SUARA CIREBON – Gapura tradisional Alun-alun Pataraksa Sumber yang baru diresmikan pada 10 November 2023 lalu, ambruk pada, Selasa, 2 Januari 2024 malam.
Belum diketahui pasti penyebab ambruknya alun-alun, yang menjadi destinasi baru masyarakat Kabupaten Cirebon tersebut. Namun, diketahui, sejak Selasa siang, gapura telah mengalami kerusakan cukup serius dimana salah satu sisi gapura mengalami keretakan cukup parah.
Ambruknya gapura tradisional Alun-alun Pataraksa itu viral beredar di media sosial. Warganet tampak mempertanyakan proses pembangunan Alun-alun Pataraksa yang dananya bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu.
Kondisi kerusakan di Alun-alun Pataraksa Sumber menambah panjang daftar masalah dan kerusakan, sejak sebelum diresmikan.
Pantauan Suara Cirebon pada Selasa siang di lapangan, sisi kiri gapura yang menghadap jalan raya itu terlihat mengalami keretakan di dua sisi, yakni di bagian tengah dan bagian dekat akses masuk.
Jika tidak segera dilakukan perbaikan atau pembongkaran, kondisi tersebut tentu sangat membahayakan pengunjung yang berada di dekat gapura.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono mengatakan, pihaknya bakal segera meminta pihak kontraktor untuk mengembalikan kondisi gapura ke kondisi awal, yakni kondisi baik seratus persen setelah final hand over (FHO) atau serah terima.
Pasalnya, lanjut Fitroh, kerusakan yang terjadi masih menjadi tanggung jawab penyedia jasa atau kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan.
“Masa pemeliharaan itu sampai April, masih tanggung jawab penyedia. Jadi secara khusus hasil kerjanya belum diserahkan, belum penyerahan final. Makanya ini belum menjadi aset kita,” ujar Fitroh, Selasa, 2 Januari 2024 siang.
Sementara untuk proses perbaikannya sendiri, Fitroh menyebut, hal itu tergantung dari hasil pemeriksaan yang dilakukan konsultan. Bisa jadi hanya dilakukan tembal sulam, namun bisa juga dibongkar semua.
“Kita lihat nanti penilaian dari konsultan, apakah harus dibongkar semua atau diperbaiki, itu konsultan yang bisa menilai,” kata Fitroh.
Fitroh menduga, kondisi keretakan pada gapura tersebut terjadi karena peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Ia menerangkan, peralihan musim tersebut bisa saja menyebabkan bangunan gapura mengalami hal seperti itu
Kendati demikian, ia memastikan gapura tradisional akan diblok agar pengunjung tidak melintas atau mendekat di sekitar area tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak membahayakan pengunjung sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Nanti setelah enam bulan masa pemeliharaan, kami juga akan minta agar alun-alun seperti kondisi awal yang seratus persen,” paparnya
Seperti diketahui, Alun-alun Pataraksa telah diresmikan oleh Bupati pada 10 November 2023. Namun, belum genap satu bulan setelah diresmikan, Alun-alun tersebut sudah mulai mengalami kerusakan.
Kala itu, kerusakan terjadi pada batu andesit yang sudah mulai lepas dari umbagan. Hingga saat ini, kerusakan batu andesit tersebut belum juga diperbaiki.
Selain itu, kerusakan juga terjadi pada batu sikat yang dipasang di pedesatrian alun-alun tersebut. Kerusakan pada batu sikat sebagian sudah diperbaiki namun belum tuntas.
“Khusus pekerjaan baru 2023 nanti diperbaiki oleh penyedia jasa, kalau pekerjaan lama kita usahakan perbaikan dari kita,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.